DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok mencatat menangani sebanyak 160 kebakaran mulai Januari hingga September 2025.
“Selama sembilan bulan terakhir, petugas kami telah menangani berbagai kejadian, mulai dari kebakaran rumah tinggal, tempat usaha, hingga penyelamatan warga akibat bencana maupun situasi darurat lainnya,” ucap Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok Adnan Mahyudin dalam keterangan tertulis, Selasa (14/10/2025).
Adnan merincikan, dari 160 peristiwa kebakaran, sebanyak 133 kasus terjadi di rumah tinggal, 57 kasus di tempat usaha, dan 44 kasus di lokasi lain.
Penyebab kebakaran terbanyak berasal dari korsleting. Lalu kebakaran akibat kompor gas 20 kasus dan penyebab lainnya mencapai 85 kasus.
“Penyebab kebakaran terbanyak berasal dari arus pendek listrik sebanyak 55 kasus,” ungkapnya.
Perkiraan total kerugian akibat kebakaran ini berkisar Rp 550 juta dengan total 128 korban terdampak, yaitu 77 laki-laki, 44 perempuan, empat orang luka ringan, dua orang luka berat, dan satu meninggal dunia.
Selain kebakaran, Damkar Depok juga menangani 1.436 kasus penyelamatan yang didominasi penanganan evakuasi warga dan hewan.
Jenis kasus penyelamatan paling banyak hewan liar dan warga yang mengalami kejadian cincin tersangkut di jari.
“Jumlah (evakuasi warga dan hewan) mencapai 1.402 kasus. Sementara itu, penanganan pohon tumbang tercatat 19 kasus, longsor atau banjir 15 kasus,” jelas Adnan.
Sementara itu, Damkar Depok mencatat rata-rata waktu tanggap kebakaran 13 menit 33 detik dengan 120 kasus ditangani kurang dari 15 menit.
“Kami terus berupaya meningkatkan kecepatan respons melalui optimalisasi pos-pos Damkar di tiap wilayah dan perawatan armada,” jelas Adnan.
“Kedepannya, kami juga akan memperkuat sistem komunikasi darurat agar laporan warga bisa lebih cepat ditindak,” lanjut dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/14/11101181/ada-160-kebakaran-di-depok-hingga-september-paling-banyak-akibat