Salin Artikel

Lansia Keluhkan Antrean Semrawut Saat Bikin Kartu Transportasi Gratis di CFD

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga lanjut usia (lansia) mengeluhkan antrean semrawut saat membuat kartu layanan transportasi umum gratis di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (2/11/2025).

Sani (65), seorang warga asal Cawang, Jakarta Timur, mengkritik tidak jelasnya alur antrean yang mengular sejak pagi dan menyebabkan banyak lansia kelelahan.

Sani yang sedang mendorong ibunya berusia 95 tahun di kursi roda, menilai panitia dari  Dishub DKI Jakarta tidak serius mengatur antrean.

"Ini lagi antre kacau, nggak jelas. Panitianya enggak beres. Saya aja bingung nih antreannya sebenarnya gimana, kok diselak terus," kata Sani saat ditemui Kompas.com di lokasi, Minggu.

Sani yang sudah mengantre sejak pukul 06.00 WIB, menyoroti tidak adanya jalur antrean yang jelas dan membuka celah bagi warga lain untuk menyerobot.

"Kan harusnya dia (antrean) harus satu jalur. Jadi enggak tiba-tiba yang baru datang, langsung nyelak ke depan. Harusnya kan enggak, dong," ujarnya.

Dia mengaku datang untuk mengurus kartu tersebut setelah mendapat informasi dari grup WhatsApp agar bisa mendapatkan fasilitas transportasi umum gratis.

Namun, meski sudah menyerahkan berkas berupa KTP dan KK sejak pagi, hingga pukul 09.30 WIB ia belum juga mendapat panggilan untuk proses foto.

Padahal, proses pengurusan kartu transportasi gratis hanya dibatasi hingga pukul 10.00 WIB.

"Lihat, tuh. Antreannya nggak beres. Enggak akan kelar ini jam 10. Mungkin sih enggak, ya," katanya.

Senada, Sintawati (62), warga Menteng Atas, Jakarta Pusat juga mengaku sudah tiba di Bundaran HI sejak pukul 06.00 WIB.

Menurut dia, sistem pemanggilan yang tidak efisien menjadi salah satu faktor penyebab semrawutnya antrean di lokasi.

"Saya penginnya tuh, kalau enggak ada orangnya, tiga kali panggil, setop. Balik lagi panggil yang lain. Ini mah enggak, masih dipanggil terus, yang lain jadi gak selesai-selesai ngantrenya," ucap Sinta kepada Kompas.com.

Dia mengaku kasihan dengan para lansia lain yang harus menunggu lama, terutama yang datang dari lokasi jauh dan harus mengeluarkan biaya transportasi.

"Kan kasihan itu orang-orang tua, lansia, usia 60, 70, harus disuruh berdiri berjam-jam panas gini. Ini kan hampir semuanya mayoritas lansia ya," ucap Sinta.

Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan rumitnya proses pendaftaran dan kerap dilempar dari satu loket ke loket lainnya.

"Seperti saya, maaf ya, saya sudah jadi, tinggal nunggu ambil. Saya sudah foto. Saya tadi dilempar ke sini, saya dilempar ke situ, muter-muter," ujarnya.

Sistem antrean yang tidak jelas membuat Sinta marah kepada petugas karena dinilai tidak menghargai para lansia yang telah lama menunggu.

"Saya ngamuk. Saya sampai teriak-teriak. Saya bilang, 'Ibu minggir!' Saya yang baju cokelat pun saya bentak habis-habisan. 'Enggak menghargai lu orang-orang tua,' saya bilang," tuturnya.

Sinta mengaku mendapat informasi untuk kembali lagi pekan depan apabila kartu miliknya belum selesai diproses hari ini.

Namun, dia menegaskan agar Dishub DKI Jakarta mengevaluasi sistem pendaftaran layanan kartu gratis agar tidak terlalu membebani para lansia.

Sebagai solusi alternatif, dia pun menyarankan agar Dishub bekerja sama dengan pihak kelurahan se-Jakarta untuk mempermudah proses pembuatan kartu transportasi gratis.

Dia berharap warga yang datang ke gerai Dishub di acara Car Free Day hanya untuk mendaftar secara langsung.

Namun, proses kelengkapan dokumen dan pengambilan kartu bisa dilakukan di kantor kelurahan domisili masing-masing.

"Seharusnya pelayanan pendaftaran aja di sini. Jadi yang kartunya udah jadi, lempar ke kelurahan. Jadi habis foto, tinggal, ambil di kelurahan kira-kira 3-4 hari setelah ini. Itu yang lebih bagus," tuturnya.

Sementara itu, Sayuti (70) warga asal Kemayoran, Jakarta Pusat yang datang bersama keluarganya mengaku sudah kelelahan menunggu antrean selama tiga jam.

Dia terlihat duduk di trotoar jalan bersama sejumlah rekannya yang juga mendaftar layanan kartu layanan transportasi gratis.

Namun, setelah menunggu sejak pukul 07.00 WIB, Sayuti belum juga mendapatkan kartunya dan diminta kembali lagi pekan depan.

"Udah capek begini berjam-jam, ujung-ujungnya ya saya disuruh balik lagi minggu depan. Ya sudah lah mau gimana lagi," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/02/11353101/lansia-keluhkan-antrean-semrawut-saat-bikin-kartu-transportasi-gratis-di

Terkini Lainnya

Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat