Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru WN China Otak Investasi Bodong Bermodus "Love Scamming" di Jakpus

Kompas.com - 28/01/2025, 15:45 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih memburu seorang warga negara asing (WNA) asal China berinisial AJ yang diduga menjadi otak dari investasi bodong dengan modus love scamming di Jakarta Pusat.

Kapolsek Gambir Komisaris Rezeki R Respati mengungkapkan, AJ saat ini masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

"AJ ini masih DPO, ini bosnya langsung warga negara dari luar, luar negeri, informasinya dari China," ungkap Respati saat konferensi pers di kantornya pada Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Berawal dari Aplikasi Kencan, Korban Love Scamming di Jakpus Ditipu Investasi Fiktif

AJ diketahui memiliki 20 pekerja yang beroperasi di Indonesia, tepatnya di Apartemen Batavia, Karetengsin, Jakarta Pusat.

Dari total tersebut, para pelaku dibagi menjadi dua peran; tiga orang berfungsi sebagai leader dan 17 orang lainnya sebagai operator.

"Sisanya 17 orang sebagai operator yang mengoperasikan laptop untuk mencari korban," jelas Respati.

Setelah berhasil menjalin kedekatan dengan korban melalui aplikasi kencan, para operator akan mengajak mereka untuk berkomunikasi lebih lanjut di WhatsApp.

Di platform tersebut, operator membujuk korban untuk berinvestasi melalui aplikasi WISH palsu.

Baca juga: 20 Pelaku Penipuan Investasi Bodong Modus Love Scamming di Jakpus Ditangkap Polisi

Melalui aplikasi tersebut, para operator menjanjikan keuntungan antara 10 hingga 25 persen kepada korban yang bersedia berinvestasi.

Jika korban setuju, mereka akan diarahkan untuk berkomunikasi dengan leader yang bertugas mengajarkan cara menggunakan aplikasi WISH agar korban mau menginvestasikan uang mereka dalam bentuk kripto.

Setelah berhasil mengumpulkan uang dari korban, AJ akan mengelola dana tersebut lebih lanjut.

Aksi penipuan ini terungkap setelah Polsek Gambir melakukan patroli cyber.

Dalam penyelidikan yang dilakukan, pihak kepolisian berhasil menangkap 20 orang pelaku dengan inisial INB (42), AKP (28), MAM (28), MAAN (27), RN (27), APW (28), ES (27), SAAH (24), RW (28), FR (25), AZ (23), SR (28), BKL (39), MYK (24), AR (31), AR (31), DH (19), ANG (18), HJZ (22), NS (15), dan MR (26) di sebuah apartemen.

Baca juga: Pengembang Aplikasi Koin Jagat Ada di Luar Negeri, Pertemuan dengan Komdigi Digelar Daring

"Adapun TKP dekat di sini, di Apartemen Batavia. Setelah kami melakukan patroli cyber, kami telusuri. Kemudian anggota kami melakukan penyelidikan, ternyata pelaku dapat kami deteksi di Apartemen Batavia, Karet Tengsin, Tanah Abang," tambah Respati.

Sejauh ini, korban dari modus love scamming ini berasal dari luar negeri, termasuk Vietnam, Filipina, dan Thailand.

"Korban sampai saat ini adalah dari warga negara asing, dari Vietnam, Filipina, maupun Thailand. Kami masih mendalami untuk korban yang ada di Indonesia," tutur Respati.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau