JAKARTA, KOMPAS.com - Love scamming atau penipuan bermodus kencan, semakin mengkhawatirkan di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Jakarta.
Baru-baru ini, polisi berhasil menangkap 20 pelaku yang menipu para perempuan dengan cara menggoda lewat aplikasi kencan.
Ke-20 pelaku itu yakni, INB (42), AKP (28), MAM (28), MAAN (27), RN (27), APW (28), ES (27), SAAH (24), RW (28), FR (25), AZ (23), SR (28), BKL (39), MYK (24), AR (31), AR (31), DH (19), ANG (18), HJZ (22), NS (15), dan MR (26).
Para pelaku, yang terdiri dari pria dan wanita, berpura-pura menjalin hubungan romantis dengan korban sebelum memanfaatkan kepercayaan mereka untuk menipu.
Baca juga: 20 Pelaku Penipuan Investasi Bodong Modus Love Scamming di Jakpus Ditangkap Polisi
Penipuan ini bermula ketika pelaku menjalin hubungan lewat aplikasi kencan.
Para pelaku biasanya membuat profil palsu untuk menarik perhatian korban.
Mereka mengincar perempuan kelas menengah atas, seperti pengacara atau dokter, dengan membangun percakapan yang akrab dan romantis.
"Mereka mencari korban menengah ke atas seperti lawyer, dokter dan lain sebagainya," ujar Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki R Respati.
Setelah beberapa waktu, pelaku akan mulai memperkenalkan ide investasi di aplikasi fiktif bernama WISH.
Pelaku kemudian meyakinkan korban untuk berinvestasi dalam aplikasi tersebut, dengan janji keuntungan antara 10-25 persen dari modal yang diinvestasikan.
Sayangnya, aplikasi tersebut ternyata tidak nyata dan hanya digunakan untuk mengeruk uang dari korban.
"Jadi, sebenarnya itu fiktif juga, tidak ada. Jadi, dijanjikan akan mendapat keuntungan antara 10 sampai dengan 25 persen," jelas Respati.
Baca juga: Berawal dari Aplikasi Kencan, Korban Love Scamming di Jakpus Ditipu Investasi Fiktif
Dari 20 pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya berperan sebagai pemimpin atau leader.
Mereka adalah IMB, AKP, dan RW, yang bertugas mengarahkan para operator untuk mencari korban melalui aplikasi kencan.
Namun, di balik operasi penipuan ini, polisi mencurigai seorang WNA asal China, berinisial AJ, sebagai otak dari sindikat ini.