Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan-perempuan Itu Ditipu Cinta Palsu...

Kompas.com - 29/01/2025, 05:35 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Love scamming atau penipuan bermodus kencan, semakin mengkhawatirkan di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Jakarta.

Baru-baru ini, polisi berhasil menangkap 20 pelaku yang menipu para perempuan dengan cara menggoda lewat aplikasi kencan.

Ke-20 pelaku itu yakni, INB (42), AKP (28), MAM (28), MAAN (27), RN (27), APW (28), ES (27), SAAH (24), RW (28), FR (25), AZ (23), SR (28), BKL (39), MYK (24), AR (31), AR (31), DH (19), ANG (18), HJZ (22), NS (15), dan MR (26).

Para pelaku, yang terdiri dari pria dan wanita, berpura-pura menjalin hubungan romantis dengan korban sebelum memanfaatkan kepercayaan mereka untuk menipu.

Baca juga: 20 Pelaku Penipuan Investasi Bodong Modus Love Scamming di Jakpus Ditangkap Polisi

Bagaimana pelaku menjerat korban dengan cinta palsu?

Penipuan ini bermula ketika pelaku menjalin hubungan lewat aplikasi kencan.

Para pelaku biasanya membuat profil palsu untuk menarik perhatian korban.

Mereka mengincar perempuan kelas menengah atas, seperti pengacara atau dokter, dengan membangun percakapan yang akrab dan romantis.

"Mereka mencari korban menengah ke atas seperti lawyer, dokter dan lain sebagainya," ujar Kapolsek Gambir, Kompol Rezeki R Respati.

Berapa kerugian yang dialami korban?

Setelah beberapa waktu, pelaku akan mulai memperkenalkan ide investasi di aplikasi fiktif bernama WISH.

Pelaku kemudian meyakinkan korban untuk berinvestasi dalam aplikasi tersebut, dengan janji keuntungan antara 10-25 persen dari modal yang diinvestasikan.

Sayangnya, aplikasi tersebut ternyata tidak nyata dan hanya digunakan untuk mengeruk uang dari korban.

"Jadi, sebenarnya itu fiktif juga, tidak ada. Jadi, dijanjikan akan mendapat keuntungan antara 10 sampai dengan 25 persen," jelas Respati.

Baca juga: Berawal dari Aplikasi Kencan, Korban Love Scamming di Jakpus Ditipu Investasi Fiktif

Siapa saja pelakunya?

Dari 20 pelaku yang ditangkap, tiga di antaranya berperan sebagai pemimpin atau leader.

Mereka adalah IMB, AKP, dan RW, yang bertugas mengarahkan para operator untuk mencari korban melalui aplikasi kencan.

Namun, di balik operasi penipuan ini, polisi mencurigai seorang WNA asal China, berinisial AJ, sebagai otak dari sindikat ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau