Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Panjang Taman Margasatwa Ragunan, dari Cikini ke Jaksel

Kompas.com - 25/04/2025, 10:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Mungkin, tak banyak yang tahu, kebun binatang pertama di Jakarta dulunya bukan di Ragunan, Jakarta Selatan, tapi justru berada di kawasan Cikini.

Cerita ini dimulai dari tahun 1864, ketika sebuah lembaga bernama Vereeniging Planten en Dierentuin te Batavia atau Lembaga Botani dan Kebun Binatang Batavia aktif mengelola kebun binatang di jantung kota.

Menariknya, lahan tempat kebun binatang pertama itu berdiri adalah hibah dari Raden Saleh, seniman yang juga dikenal sebagai pelopor seni lukis modern di Hindia Belanda.

Ia menyerahkan sebagian tanah miliknya di Jalan Cikini Raya No 73 untuk mendirikan kebun binatang seluas 10 hektar yang kemudian dinamai Bataviaasche Planten-en Dierentuin.

Baca juga: Sejarah Taman Margasatwa Ragunan, Warisan yang Berawal dari Tanah Raden Saleh

Dikutip dari buku berjudul "Gerak Jakarta: Sejarah Ruang-Ruang Hidup" Vol. 2 yang diterbitkan oleh PT Pembangunan Jaya pada tahun 2021 di Jakarta, tempat ini kemudian dikenal sebagai Kebun Binatang Cikini sejak tahun 1949.

Sementara dalam panduan wisata berjudul "Tamasya Ibu Kota" yang diterbitkan tahun 1955, tempat ini digambarkan lewat penggalan lirik lagu: “Dari semut sampai gajah hidup dalam kandang.”

Memang, kebun binatang ini punya koleksi sekitar 800 ekor hewan dari 174 spesies. Dari yang buas, jinak, langka, sampai peliharaan yang menggemaskan.

Setiap bulannya, ada sekitar 50.000 orang yang datang berkunjung. Di dalamnya ada arena bermain anak, area jajanan, bahkan restoran mewah bernama Garden Hall yang jadi pilihan bagi pengunjung berkocek lebih.

Namun, seiring waktu, kawasan Cikini yang semakin padat membuat lokasi ini dirasa kurang ideal.

Pada 1964, Gubernur Soemarno membentuk badan khusus untuk memindahkan kebun binatang ke kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tanah seluas 30 hektar pun dihibahkan, dan sekitar 450 satwa dari koleksi terakhir Kebun Binatang Cikini diboyong ke tempat baru.

Luas area kebun binatang ini kemudian berkembang pesat hingga mencapai lebih dari 140 hektar.

Baca juga: Melihat Feeding Time Gorila di Taman Margasatwa Ragunan...

Pada 22 Juni 1966, tempat ini diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin dan resmi diberi nama Taman Margasatwa Ragunan.

Dalam buku Gita Jaya (1977), Ali Sadikin menyebut Ragunan punya banyak fungsi tempat rekreasi, pendidikan, penelitian, konservasi, hingga karantina satwa.

Karena letaknya di pinggiran kota dan masih dikelilingi alam, Ragunan pun jadi tempat yang pas untuk konservasi tumbuhan juga.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat