JAKARTA, KOMPAS.com - Warga mendesak adanya audiensi dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung karena uji coba kedua Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, kembali timbulkan bau menyengat dan membuat 20 orang anak sakit.
"Saya sudah chat Pak Gubernur kemarin meminta audiensi," ucap Ketua RT 18, RW 14, Klaster Shinano JGC, Jakarta Timur, Wahyu Andre, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/11/2025).
Andre mengatakan, permohonan audiensi tersebut ia lakukan lewat WhatsApp langsung ke Pramono.
Baca juga: 20 Anak di Jaktim Terkena ISPA hingga Infeksi Mata Imbas Uji Coba RDF Rorotan
Pramono pun bersedia menerima ajakan audiensi tersebut, namun masih dicarikan waktu yang tepat.
Sampai saat ini, kata Wahyu, belum ada kabar pasti kapan audiensi tersebut akan digelar.
Namun, jika memang tak ada tanggapan, warga dari Perumahan JGC, Harapan Indah Bekasi, hingga Rorotan akan melakukan demo untuk kedua kalinya.
"Rencana warga akan menggelar aksi unjuk rasa kedua pada tanggal 10 November 2025 mendesak RDF ditutup!" Ungkap Wahyu.
Dalam demo itu, warga meminta agar Pramono bisa melakukan evaluasi terkait keberadaan RDF Rorotan.
"Meminta gubernur melakukan evaluasi kembali keberadaan RDF setelah beberapa kali uji coba masih menyebarkan bau dan pencemaran udara yang mengakibatkan sejumlah warga terutama anak-anak terkena penyakit mata dan ISPA," ungkap dia.
Baca juga: Warga Bakal Demo karena Uji Coba RDF Rorotan Kembali Timbulkan Bau
Terkait hal tersebut, Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi, Angga Bagus, menyebut uji coba RDF Rorotan memang berlangsung beberapa waktu kemarin.
Ia juga memastikan empat Deodorizer untuk penghilang bau, serta Flue Gas Treatment Rotary Dryer berfungsi dengan baik.
Angga menilai, bau sampah RDF Rorotan bisa sampai ke perumahan warga karena kondisi tertentu.
"Pada kondisi tertentu, seperti pergantian shift pekerja atau pengisian BBM alat berat, pintu hanggar utama pengolahan sampah dalam kondisi dibuka. Hal tersebut diindikasikan mempengaruhi sirkulasi atau tata udara di dalam hanggar dan area sekitarnya," ujar dia.
Baca juga: Uji Coba RDF Rorotan Kembali Timbulkan Bau, Warga: Sampai Kapan Dikasih Racun?
Namun, kata Angga, ketika mesin kembali beroperasi normal maka sirkulasi di dalam hanggar akan dikendalikan oleh keempat Deodorizer.
Diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC) di Cakung, Jakarta Timur, secara terang-terangan menolak rencana pengoperasian Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan di Jakarta Utara yang terjadwal 24 September 2025.