Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPU di Depok Masih Mampu Tampung 15.000 Makam Baru

Kompas.com - 03/11/2025, 18:14 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mencatat ada sekitar 15.000 makam baru yang masih tersedia di luar layanan pemakaman tumpang dari total 14 Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada.

“Dari 13 TPU ditambah TPU Parigi yang akan dibuka itu Depok masih bisa menampung sekitar 15.000 makam baru,” kata Kepala UPTD Pemakaman Umum Depok Muhamad Iksan saat ditemui di kantornya, Senin (3/11/2025).

Iksan menjelaskan, perhitungan tersebut berdasarkan ketersediaan lahan di 13 TPU yang ada serta rencana pembukaan TPU Parigi dengan luas lahan 1,3 hektar. TPU Parigi ditargetkan dapat beroperasi maksimal pada awal 2026.

Baca juga: TPU Tegal Alur Kerap Terima Jenazah Warga Luar Jakarta

Lebih lanjut, sebaran TPU di Kota Depok terbagi ke dalam tiga wilayah, yakni tengah, timur, dan barat.

Di wilayah tengah terdapat TPU Tirtajaya, TPU Kalimulya 1, TPU Kalimulya 2, dan TPU Kalimulya 3. Keempat TPU tersebut dipastikan sudah penuh dan hanya sistem tumpang.

Namun, di TPU Kalimulya 3 masih memungkinkan dilakukan penataan ulang di sisa lahan yang saat ini kondisinya masih penuh tebing.

“Namun di Kalimulya 3 (akan ditata ulang) dan dengan adanya land clearing ini menambah kurang lebih 1.000 makam,” ungkapnya.

Sementara di wilayah timur, terdapat TPU Cilangkap, TPU Karaba, TPU Sukatani, TPU Tapos, dan TPU Cimpaeun. Total lahan yang masih tersedia di wilayah ini diperkirakan dapat menampung sekitar 1.500 makam baru.

Jumlah tersebut diperoleh setelah dilakukan penataan ulang melalui land clearing di TPU Tapos dan TPU Cimpaeun.

Baca juga: Melihat TPU Tegal Alur, Satu-satunya Makam yang Masih Punya Lahan Kosong di Jakbar

“Mudah-mudahan (TPU Tapos) bisa menampung pemakaman muslim dan non muslim dengan ketersediaan mungkin sekitar 500 makam lah ya,” ujar Iksan.

Sisa makam baru terbanyak terdapat di wilayah barat, yaitu di TPU Pasir Putih, TPU Bedahan, dan TPU Sawangan.

Melalui land clearing, TPU Pasir Putih bisa menampung 2.000 makam baru. Sedangkan TPU Bedahan masih terdapat 1.500 makam di luar sisa lahan yang belum digarap.

“Di TPU Bedahan ini ada tujuh hektare, yaitu masih luas untuk non muslim, bisa kurang lebih 1.000-1.500 makam baru,” terang Iksan.

Di samping itu, Pemkot Depok juga merencanakan membuka TPU Parigi di Bedahan, Sawangan, dengan kapasitas sekitar 3.000 makam baru.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Ini Respons Walkot Tangsel Usai Pemprov DKI Minta Daerah Penyangga Bangun Park and Ride
Megapolitan
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Cerita Pilu Warga Ragunan: Motor Warisan Ayahnya Dicuri Saat Sedang Sakit
Megapolitan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Ini Tampang Driver Ojol yang Tinggalkan Penumpangnya Usai Kecelakaan
Megapolitan
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Atasi Penumpang KRL Berdesakan di Jam Sibuk, KAI Bakal Tambah Rangkaian Kereta
Megapolitan
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Sempat Diprotes Sopir Angkot, JakLingko JAK41 Kembali Beroperasi
Megapolitan
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Anaknya Hanyut, Ibu Korban Minta Ada Poster Larangan Berenang di Kali Mampang
Megapolitan
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Pemkot Depok Pertimbangkan Tawaran Kerja Sama Pemprov DKI soal TPU
Megapolitan
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Penampakan Bilik yang Dipakai Warga Gang Kelinci BAB di Kali
Megapolitan
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Ibu Korban Sempat Terobos Banjir Cari Anaknya yang Hanyut di Kali Mampang
Megapolitan
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Inflasi Jakarta pada Oktober Capai 0,31 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Cabai
Megapolitan
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat