JAKARTA, KOMPAS.com — Lama tak muncul ke publik setelah rumahnya dijarah massa, mantan Anggota DPR RI Ahmad Sahroni akhirnya menggelar doa bersama di depan rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (2/11/2025) pagi.
Ketua RW 06 Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Sugeng, membenarkan adanya kegiatan tersebut.
"Itu kemarin doa bersama," ucap Sugeng saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (3/11/2025).
Sugeng menuturkan, acara doa bersama dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, termasuk ketua RT dan RW setempat, para ulama, habaib, serta warga sekitar.
Baca juga: Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Usai doa bersama, Ahmad Sahroni turut memberikan sambutan di hadapan para tamu dan warga. Dalam sambutannya, Sahroni menyampaikan niatnya untuk membangun kembali rumah yang rusak akibat dijarah massa beberapa waktu lalu.
"Ya, menyampaikan mau bangun rumah dan cerita ketika rumahnya dijarah," jelas Sugeng.
Dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Sahroni tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang saat menyampaikan sambutan. Ia menceritakan kembali pengalamannya ketika rumahnya diserbu dan dijarah oleh massa.
Sahroni juga mengucapkan terima kasih kepada para tetangga yang telah menolongnya saat insiden itu terjadi.
"Saya ucapkan terima kasih buat Pak Haji Dhani dan istri yang telah menerima saya di rumah belakang pada saat saya persis jam 22.15 WIB malam, saya lompat dari belakang ke rumahnya beliau," ucap Sahroni.
Baca juga: MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
Ia bercerita, sempat bersembunyi di kamar mandi rumahnya sebelum akhirnya dipergoki warga yang menjarah. Namun, warga tersebut tidak menyadari bahwa orang di dalam kamar mandi adalah dirinya.
"Ada tiga orang bapak ibu menghampiri di kamar mandi melihat saya dan bertanya sama saya, kebetulan muka saya kasih debu dan sebelumnya saya bersembunyi di atas plafon, plafonnya enggak kuat saya jatuh. Akhirnya, plafonnya saya hancurin sekalian, tapi pintu kamar mandinya saya buka," ungkapnya.
Sahroni menjelaskan alasannya baru berani tampil ke publik setelah cukup lama menghilang. Ia mengaku sempat merasa dibenci banyak orang dan takut karena masih ada pihak-pihak yang mencari keberadaannya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan tindak korupsi.
"Saya, alhamdulillah tidak korupsi, tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat dari hasil pajak, saya yakin tuh orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga," tegasnya.
Baca juga: Setelah Kasus Rahayu, Sidang Etik Sahroni dkk Jadi Pertaruhan DPR
Sebelumnya diberitakan, rumah Ahmad Sahroni di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada Sabtu (30/8/2025) sore.
Penjarahan itu diduga dipicu oleh pernyataan Sahroni yang menanggapi desakan pembubaran DPR RI setelah mencuat isu kenaikan gaji anggota dewan hingga ratusan juta rupiah.
Dalam komentarnya saat itu, Sahroni menyebut orang yang ingin membubarkan DPR memiliki “mental tolol”. Ucapan tersebut memicu kemarahan publik hingga massa mendatangi rumahnya dan menjarah harta benda di dalamnya.
Akibat peristiwa tersebut, sejumlah barang berharga milik Sahroni seperti tas mewah, jam tangan, dan uang tunai dilaporkan raib.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang