JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ruang tunggu penumpang di Terminang Tanjung Priok, Jakarta Utara, terlihat memperihatinkan.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, Jumat (20/6/2025), terdapat dua lantai ruang tunggu penumpang di terminal ini.
Di area bawah ruang tunggu tersebut berbentuk semi outdoor, hanya ada atap dan 38 bangku untuk penumpang.
Baca juga: Jangan Ada Lagi Kejahatan dan Premanisme di Terminal Tanjung Priok!
Namun, bangku-bangku tunggu untuk penumpang terlihat banyak ditiduri oleh gelandangan. Alhasil, banyak penumpang yang justru tak kebagian bangku dan memilih untuk duduk di trotoar.
Meski begitu, kondisi di lantai bawah memang terlihat lebih bersih dari sampah. Namun, lantai dari ruang tunggu tersebut tetap kotor, terutama saat musim hujan.
Sementara kondisi ruang tunggu di lantai dua justru terlihat lebih memprihatinkan.
Di lantai dua ini loket-loket tiket bus berada. Untuk menuju ke lantai dua, penumpang harus menaiki sekitar 23 anak.
Namun, anak tangga tersebut justru dikotori banyak sampah. Mulai dari putung dan abu rokok, kemasan bekas minuman, plastik, hingga daun bekas makanan.
Setibanya di lantai atas, penumpang akan dihadapkan dengan rolling door yang rusak dan rapuh.
"Rolling door aja rusak udah lama setahun atau dua tahun, sudah hancur," ujar salah satu petugas PO bus bernama Selamet saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Jumat (20/6/2025).
Akibat rusak dan tak kunjung diperbaiki, ruang tunggu di lantai dua itu tak pernah ditutup ketika malam hari.
Baca juga: ASN Tak Setuju Boleh WFA: Pas WFO Saja Presensi Diakali
Kemudian, lantai berwarna hitam di ruangan ini juga terlihat begitu kotor dan dipenuhi abu rokok.
Setiap kaca di ruang tunggu ini juga terlihat sudah penuh dengan debu.
Tak hanya itu, fasilitas tempat duduk di ruang tunggu lantai dua juga terbilang minim. Hanya ada sekitar 30 bangku besi yang disediakan.
Selamet mengatakan, 30 bangku itu sering kali tak cukup untuk penumpang, terutama ketika hari besar seperti libur panjang Lebaran, Natal, dan lainnya.
Hal itu lah yang membuat banyak penumpang terpaksa duduk di lantai. Di sisi lain, puluhan bangku tersebut pun tak semuanya bisa diduduki nyaman.
Beberapa bangku terlihat sudah reot dan tak bisa digunakan lagi.
Kemudian, hampir seluruh bangku terlihat sudah berkarat karena cat berwarna silvernya sudah terkelupas.
Baca juga: Warungnya Dibongkar, Warga Gabus: Saya Enggak Mau Pilih Dedi Mulyadi Lagi...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini