Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kagetnya Pramono Anung Ada Hutan Kota Seluas 15 Hektare di Jakbar

Kompas.com - 24/06/2025, 06:26 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Deru kendaraan dan padatnya gedung-gedung Jakarta Barat seketika lenyap begitu Gubernur Jakarta Pramono Anung melangkahkan kaki ke Hutan Kota Srengseng, Senin (23/6/2025) pagi itu.

Di tengah jantung beton Jakarta, Pramono menemukan sebuah keheningan yang menyejukkan, yakni hamparan hijau seluas 15 hektare yang tak pernah dibayangkan ada di tengah kota.

“Teman-teman media kaget enggak ada hutan kota di wilayah Jakarta Barat? Jujur saya kaget dan kagum,” ucap Pramono kepada wartawan di Hutan Kota Srengseng.

Baca juga: Tangis dan Memarnya Seorang Ibu di Tengah Amarah Anak...

Mata Pramono menyapu pohon-pohon tinggi yang berdiri anggun sejak 1995, warisan dari masa kepemimpinan Gubernur Soeryadi Soedirja.

Bagi Pramono, Hutan Kota Srengseng bukan sekadar taman. Hutan Kota ini adalah paru-paru kota, penjaga napas Jakarta yang kian sesak oleh pembangunan.

“Saya terus terang, sungguh-sungguh tidak pernah membayangkan bahwa di Jakarta, terutama hampir di pusat kota, dan ini adalah pusat kota Jakarta Barat, ada hutan kota yang luasnya 15 hektare,” katanya.

Meski tampak sederhana, hutan ini menyimpan nilai ekologis yang besar. Menurut kajian United States Forest Service dan IPB, kawasan ini mampu menyerap 313 ton karbon dioksida dan menghasilkan 227,8 ton oksigen setiap tahunnya.

Dengan kemampuan menyerap 313 ton karbon dan menghasilkan 227,8 ton oksigen per tahun, Pramono menyebut kontribusi Hutan Kota Srengseng bagi Jakarta sebagai sesuatu yang luar biasa.

Baca juga: Youtuber Gelapkan Uang Pengusaha Rp 3 Miliar yang Dipinjam untuk Gelar Konser

Namun, politikus asal PDI-P ini juga tak ingin keindahan ini dikomodifikasi berlebihan. Karena itu, tiket masuk tetap diberlakukan, meski sangat terjangkau.

“Saya tetap meminta untuk ada tiket masuk per orang rendah sekali, sebenarnya cuma Rp 3.000, parkirnya juga Rp 3.000. Rata-rata masyarakat yang tinggal di sini diperbolehkan gratis untuk masuk,” tuturnya.

Ia juga meminta agar fasilitas-fasilitas yang ada seperti amfiteater direnovasi agar bisa menjadi ruang hidup bagi seni dan budaya.

“Saya ingin nanti suatu hari ada acara yang bersifat kebudayaan diadakan di Taman Kota Srengseng, yang menurut saya luar biasa,” kata Pramono penuh harap.

Di tengah hiruk-pikuk kota yang tak pernah tidur, Hutan Kota Srengseng hadir seperti jeda yang dibutuhkan yakni tenang, segar, dan mengingatkan bahwa Jakarta masih punya ruang untuk bernapas.

(Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Fitria Chusna Farisa)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat