Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Rusun Warga Kampung Bayam, Ada Taman Bermain hingga Lahan Berkebun

Kompas.com - 10/08/2025, 13:26 WIB
Intan Afrida Rafni,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah lima tahun tinggal di hunian sementara pascapenggusuran, warga Kampung Bayam kini resmi menempati rumah susun (rusun) yang terletak di samping Jakarta International Stadium, Jakarta Utara.

Hunian ini dilengkapi sejumlah fasilitas sosial bagi penghuninya.

Berdasarkan pemantauan Kompas.com dari lokasi, fasilitas yang tersedia, yakni area bermain anak, lahan berkebun yang dikelola bersama, dan lima kolam ternak ikan.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Keberatan Bayar Sewa Rp 1,7 Juta, Kini Nikmati Rusun Gratis 6 Bulan

Mengusung konsep Urban Farming, maka sepanjang akses dari gerbang utama menuju gedung rusun, terlihat berbagai macam tanaman seperti terong ungu, cabai rawit merah, dan hijau.

Area bermain anak yang berada di samping gedung C Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara.Intan Afrida Rafni Area bermain anak yang berada di samping gedung C Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara.

Gerbang masuk menuju gedung tersebut, warga harus melewati kebun sejauh 200 meter.

Baca juga: Warga Kampung Bayam Minta Rusun Dikelola Mandiri, Tiru Kampung Susun Akuarium

Di sisi kiri kebun, terdapat lima kolam yang digunakan untuk ternak ikan.

Terdapat tiga gedung yakni Gedung A, B, dan C, dengan ketinggian empat lantai.

Jumlah unit hunian di masing-masing gedung pun berbeda-beda, Gedung A dengan 50 unit, Gedung B 35 unit, dan Gedung C 53 unit.

Setiap unit hunian memiliki luas sekitar 36 meter persegi, dilengkapi dua kamar tidur, dapur, satu kamar mandi dalam, balkon untuk menjemur, serta sambungan listrik dan air bersih.

“Kalau hunian sih sudah layak. Memang ada sedikit kerusakan kecil, tapi itu bisa diperbaiki sambil berjalan. Yang penting, sekarang kita punya rumah sendiri lagi,” ujar salah satu warga Kampung Susun Bayam, Sherli (42) kepada Kompas.com, Sabtu (9/8/2025).

Baca juga: Setelah Bertahun-tahun, Warga Kampung Bayam Kembali Punya Rumah Layak

Sherli menjelaskan, model unitnya pun mereka sendiri yang minta untuk dibuat mezzanine, yaitu lantai tambahan atau area perantara dengan ukuran yang sedikit lebih kecil.

Warga Kampung Susun Bayam sedang menyiram tanaman di sepanjang akses jalan menuju gerbang utama Kampung Susun Bayam.Intan Afrida Rafni Warga Kampung Susun Bayam sedang menyiram tanaman di sepanjang akses jalan menuju gerbang utama Kampung Susun Bayam.

Konsep itu, sengaja mereka usulkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi warga Kampung Bayam.

"Kampung Bayam ini didesain sama-sama dengan warga. Jadi untuk memenuhi kebutuhan warga, kita pakai konsep itu," kata dia.

"Pertama yang kita pikirkan adalah untuk keluarga yang banyak anak. Yang kedua untuk orang-orang yang bekerja di bidang mekanik, kan bisa menaruh barangnya di situ," sambung dia.

Adapun untuk penghuninya, mereka tentukan sendiri sesuai dengan kebutuhan warga.

Mengusung konsep Urban farming, begini pemandangan lahan kebun di Kampung Susun Bayam.Intan Afrida Rafni Mengusung konsep Urban farming, begini pemandangan lahan kebun di Kampung Susun Bayam.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau