Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Masjid dari Botol Bekas yang Mengapung di Kali Cengkareng

Kompas.com - 11/08/2025, 15:08 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah riuh dan derasnya aliran Kali Cengkareng, Jakarta Barat, berdirilah sebuah karya yang begitu unik dan penuh makna.

Sebuah masjid apung, terbuat dari botol plastik bekas yang dikumpulkan dan dirangkai dengan penuh kesabaran, kini terapung tenang di atas air.

Bangunan mungil berukuran 6x4 meter ini, meski berasal dari barang yang sering dipandang sebelah mata, justru mampu bertahan kokoh dan stabil, menampung hingga dua puluh jiwa tanpa goyangan yang berarti.

“Kurang lebih bisa mencapai 20 orang,” ujar salah satu petugas Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Badan Air Kecamatan Cengkareng, Haidir (bukan nama sebenarnya), Minggu (10/8/2025).

Baca juga: Dibangun dari Botol Plastik, Masjid Apung Kali Cengkareng Kuat Tampung 20 Orang

Masjid apung itu berdiri di atas sebuah trash barrier, alat penahan sampah di sungai yang kini bukan hanya berfungsi sebagai pelindung lingkungan, tapi juga menjadi pondasi sebuah karya seni dan spiritualitas.

Pilar-pilar rendahnya yang melengkung seperti masjid asli, dinding hijau, dan atap oranye menyerupai genting, semuanya terbuat dari botol bekas yang telah dipilah, dicuci, dan dirakit dengan hati-hati selama berbulan-bulan.

“Ini semua bahannya kita kumpulin. Sehabis ngangkutin sampah, kita pilah. Untuk waktunya sendiri saya tidak tahu pasti, yang jelas sampai tiga bulan,” kata Haidir, mengingat.

Setiap botol dipilih sesuai ukuran, bentuk, dan warnanya agar tersusun rapi, menjadi sebuah mahakarya yang tidak hanya mempercantik sungai, tapi juga menyampaikan pesan besar tentang kemerdekaan dan keberlanjutan lintas generasi.

Baca juga: Masjid Apung dari Botol Plastik di Kali Cengkareng Dibangun Berbulan-bulan

Meski belum rampung sepenuhnya, masjid apung ini terus disempurnakan oleh tim UPS, bekerja di sela-sela waktu senggang dari aktivitas pengelolaan sampah mereka.

Nantinya, masjid ini akan mengikuti lomba antar-tim UPS dari 42 kecamatan di Jakarta serta satu tim khusus dari Sungai Ciliwung, yang dijadwalkan pada 27–28 September 2025.

Harapan Haidir sederhana namun mendalam, karya ini bisa menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan dan memberi makna baru pada sampah plastik.

“Nanti diperagain bisa mengapung atau tidak di atas air. Nanti ada alat speed boat-nya supaya bisa tampil di atas air,” tutup Haidir dengan penuh optimisme.

Masjid apung itu bukan sekadar bangunan dari botol bekas, melainkan simbol harapan yang mengapung di tengah tantangan lingkungan, mengajak kita semua untuk melihat sampah sebagai peluang dan kemerdekaan sebagai tanggung jawab bersama.

(Reporter: Ruby Rachmadina | Editor: Fitria Chusna Farisi)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Kasus TBC di Jakarta Utara Capai 5.942 dalam Setahun Terakhir
Megapolitan
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Saat Jenderal TNI Konsultasi Temuan Dugaan Tindak Pidana oleh Ferry Irwandi ke Polda Metro
Megapolitan
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Profil Ferry Irwandi: Konten Kreator, Aktivis, dan Dugaan Tindak Pidana oleh Dansatsiber TNI
Megapolitan
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Mabuk Arak Picu Pria Aniaya Sekuriti di Depok hingga Patah Tulang
Megapolitan
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Tuntutan Rakyat
Megapolitan
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Rusaknya Pagar Trotoar di Serpong, Bikin Pejalan Kaki Menapak dengan Cemas
Megapolitan
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Ferry Irwandi Hadapi Sorotan Dansatsiber TNI, Antara Ide dan Dugaan Pidana
Megapolitan
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Kasus Pembunuhan Munir Jangan Tenggelam...
Megapolitan
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Update Kasus Penyerangan Kantor Polisi di Jaktim: 14 Tersangka, 5 Senjata Api Hilang
Megapolitan
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Menanti Janji DPRD DKI Jakarta Revisi Tunjangan Rumah Rp 70 Juta...
Megapolitan
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau