JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta menyatakan fenomena busa di aliran Kali Sunter, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu disebabkan limbah rumah tangga dan air limbah usaha pencucian atau laundry.
"Itu dari limbah rumah tangga, limbah industri yang masuk ke dalam sungai. Jadi deterjen-deterjen itu, kita habis nyuci, habis industri juga kayak 'laundry'. Itu penyebab ada busa,” kata Kepala DLH Jakarta Asep Kuswanto saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa, dikutip dari Antara.
Fenomena busa muncul saat pompa di Rumah Pompa Polder Pulomas 1 (Kelapa Gading/Jakarta Utara) dan Pulomas 2 (Kayu Putih/Jakarta Timur) dinyalakan.
Baca juga: DLH Jakarta Kerahkan 1.800 Petugas Angkut 79 Ton Sampah Sisa HUT ke-80 RI
Pengosongan air situ dilakukan untuk mengantisipasi potensi hujan deras, sementara debit air tinggi memicu turbulensi yang membuat busa meluap ke Kali Sunter.
Sebagai penanganan jangka pendek, DLH Jakarta memasang kubus apung di hilir saluran keluar (outlet) pompa 1 dan 2, serta akan melakukan penyemprotan busa dengan metode high pressure spraying di lokasi tersebut.
“Selain itu, identifikasi sumber pencemar di sekitar Situ Ria Rio tengah berlangsung,” ujar Asep.
Selain itu, DLH Jakarta juga memperkuat koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (DSDA) dan pengelola rumah pompa agar langkah responsif bisa segera dilakukan setiap kali pompa beroperasi.
Baca juga: DLH Jakarta Uji Coba Dua Metode Atasi Limbah Busa di BKT Jakut
Untuk penanganan jangka panjang, DLH akan berkoordinasi dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola Situ Ria Rio untuk pemulihan kualitas air menggunakan metode fisik maupun biologis, yang bertujuan menguraikan polutan organik dan surfaktan penyebab busa.
"Langkah yang kami ambil bukan hanya penanganan sesaat, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas air di Jakarta," pungkas Asep.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang