Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Naik, Warga Depok Kian Tertekan tapi Tetap Harus Makan Nasi

Kompas.com - 27/08/2025, 12:24 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Kenaikan harga beras yang kembali terjadi dalam sebulan terakhir membuat warga semakin terbebani. Meski begitu, masyarakat tetap harus membeli karena beras merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.

Sulis (39), warga Depok, mengaku tidak memiliki pilihan selain tetap membeli beras meskipun harganya terus naik.

“Ya, namanya kebutuhan makan ya harus dibeli. Naik turun juga harga, tetap saja harus makan nasi,” ujar Sulis saat ditemui Kompas.com di Pasar Depok Baru, Rabu (27/8/2025).

Baca juga: Harga Beras Naik, Warga Tetap Pilih Kualitas Premium meski Lebih Mahal

Kini, ia lebih selektif dalam membeli. Sulis mengaku rela membayar sedikit lebih mahal asalkan kualitas beras terjamin.

“Tapi saya sih pilih-pilih ya, kan pas beli kelihatan tuh. Enggak apa-apa yang agak premium asal bagus berasnya,” tuturnya.

Sementara itu, Aziz (23), karyawan toko beras di kawasan Beji Timur, Depok, mengatakan harga beras telah naik sejak sebulan lalu.

Setelah sempat turun, kini kembali merangkak hingga Rp 14.000–Rp 15.000 per kilogram, melampaui harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp 12.500 per kg.

“Dari sebulan yang lalu lah naik. Kemarin sempat turun, sekarang naik lagi. Pernahnya waktu awal-awal tuh ada Rp 12.000–Rp 14.000. Sekarang udah Rp 14.000–Rp 15.000 begitu,” jelas Aziz.

Aziz menambahkan, kenaikan harga berdampak pada jumlah pembeli yang menurun. Konsumen yang biasanya membeli dalam jumlah besar kini memilih membeli sedikit, hanya 1–2 liter per hari.

Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang Depok Dibanjiri Komplain dari Pembeli

“Yang beli nurun ya. Karena harga naik, terus kualitasnya juga kadang kurang bagus. Jadi pembeli lebih irit,” ucapnya.

Adapun Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru saja mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 299 Tahun 2025 mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium dan premium.

Untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB), HET beras medium dipatok Rp 13.500 per kilogram, sedangkan beras premium Rp 14.900 per kilogram.

Sementara itu, untuk Maluku dan Papua harga HET ditetapkan paling tinggi, yakni Rp 15.500 per kilogram untuk medium dan Rp 15.800 per kilogram untuk premium. Aturan ini resmi berlaku sejak 22 Agustus 2025.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau