JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) menanam sekitar 500 pohon mangrove untuk mencegah abrasi di Pantai Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/8/2025).
"Sebenarnya bukti kepedulian nelayan ke masyarakat sekitar, masyarakat pesisir, terutama menjaga agar pesisir tetap ada," ucap Ketua PNTI, Muhammad Tahir, saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Kamis.
Penanaman mangrove ini dilakukan nelayan bersama pihak Bea Cukai Marunda. Sebab, bagi Tahir, seluruh perusahaan yang ada di sekitar Marunda harus ikut andil dalam menjaga Pesisir Jakarta.
Baca juga: Pramono Minta Siswa Rutin Tanam Mangrove di PIK
Di sisi lain, penanaman mangrove dipilih bukan hanya bermanfaat untuk menahan abrasi saja.
"Padahal mangrove ini dapat menahan abrasi ombak, menahan ketahanan ikan yang berkembang biak di sana, dan kedua yang sangat menguntungkan itu adalah menyediakan oksigen untuk masyarakat dan nelayan," jelas Tahir.
Sementara itu, Fungsional Ahli Bea Cukai Marunda, M. Muchtar, mengaku baru pertama kali menanam mangrove bersama nelayan hari ini.
Ia berharap penanaman mangrove itu bisa menekan tingkat abrasi di Pantai Marunda.
"Penanaman mangrove ini karena kami melihat adanya urgensi pantai Marunda ini, tingkat abrasinya cukup tinggi. Jadi, kami harap dengan penanaman mangrove ini kita bisa menghambat abrasi itu," ucap Muchtar.
Dekat dengan kantornya, Muchtar mengaku akan terus ikut melestarikan Pantai Marunda dengan melakukan penanaman mangrove yang berkelanjutan.
Baca juga: Damkar Gunakan Alat Khusus Basmi Limbah Busa di BKT Marunda
Ia juga memastikan ratusan pohon mangrove yang sudah ditanam bersama nelayan akan dicek secara berkala.
"Tentu kami harus melakukan pengecekan berkala. Penanaman mangrove ini kita berkejar-kejaran dengan tingkat abrasi," ucap Muchtar.
"Karena di pinggir pantai bisa jadi pohonnya ketarik, nanti kami lihat secara berkala apakah perlu penanaman ulang atau kami tambah luas lokasi penanamannya," ucap Muchtar lagi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang