Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Tabrak Lari Lansia di Penjaringan, Saksi Ungkap Perilaku Terdakwa di Lokasi Kejadian

Kompas.com - 04/09/2025, 21:00 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Keluarga S (82), korban tabrak lari di Penjaringan, Jakarta Utara, menghadirkan empat saksi dalam sidang kelima di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Kamis (4/9/2025).

Saksi yang dihadirkan adalah Rusdi, Ketua RW setempat; dua sekuriti bernama Iman Syafei dan Tarmanto; serta Haposan, anak sulung korban.

Mereka memberikan keterangan terkait bagaimana S ditemukan setelah ditabrak mobil yang dikemudikan IV (65), serta bagaimana pelaku akhirnya dipaksa kembali ke lokasi kejadian.

Rusdi bercerita, setelah menabrak S, IV masuk ke rukonya yang tak jauh dari TKP.

Baca juga: Terdakwa Bantah Tabrak Lari Lansia di Penjaringan: Saya Kira Rambu-rambu

Ketika itu, Rusdi langsung mendatangi pelaku dan memintanya kembali ke TKP untuk bertanggung jawab.

"Dia bilang tabrak palang dan abis operasi katarak. Saya bilang itu yang ditabrak orang. Saya bilang 'ayu ikut,' dia bilang 'nanti bawa anak saya,' lah saya bilang berapa lama durasinya kalau begitu," kata Rusdi saat memberikan kesaksian.

Akhirnya, IV kembali ke lokasi dan dipaksa oleh Rusdi serta dua sekuriti, Iman dan Tarmanto, untuk membawa S ke rumah sakit.

Haposan menilai keterangan ketiga saksi di persidangan sesuai fakta di lapangan.

"Menurut saya keterangan saksi-saksi itu memang berdasarkan fakta yang ada, memang begitu kejadiannya, memang apa adanya," jelas Haposan.

Baca juga: Hakim Tolak Eksepsi Pelaku Tabrak Lari Lansia di Penjaringan, Keluarga Korban Lega

Dengan keterangan para saksi ditambah keterangannya sendiri, Haposan yakin IV benar-benar bersalah dan akan mendapat hukuman setimpal.

Adapun peristiwa tragis itu terjadi saat S sedang jogging pagi di Jalan Perumahan Taman Grisenda RW 10, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/5/2025).

"Terlihat dari rekaman CCTV di komplek ada beberapa titik, terus begitu dia ditabrak sempat berhenti mobil ini beberapa saat, terus dia jalan," jelas Haposan.

Saksi yang berada di TKP langsung menghubungi sekuriti, yang kemudian menemukan mobil pelaku terparkir di area ruko. Saat dimintai keterangan, IV mengaku menabrak tiang, bukan S.

Ketua RW akhirnya mendatangi pelaku dan memaksa IV kembali ke TKP.

Baca juga: Pelaku Tabrak Lari Lansia Belum Ditahan, Keluarga Korban: Ada Kekuatan Apa di Baliknya?

"Akhirnya, dipaksa untuk datang ke TKP yang lokasinya tidak terlalu jauh. Papah saya sudah tergeletak berdarah-darah, dia masih saja berbelit-belit," ujar Haposan.

S akhirnya dibawa ke rumah sakit dan dirawat di ruang ICU. Namun, tiga hari kemudian, nyawa S tidak tertolong.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Kasus 7 Senjata Api Hilang saat Penyerangan Polsek Matraman Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Nasib JPO Senen dan Polda Metro: Hancur Dalam Semalam, Perbaikannya Berbulan-bulan
Megapolitan
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Cerita di Balik Pergantian Nama Halte Senen Sentral Jadi Jaga Jakarta, Ada Pesan Khusus
Megapolitan
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Hadirnya Depot Air Minum Isi Ulang Gratis di Sunter Agung, Hasil Swadaya untuk Bantu Warga
Megapolitan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
KontraS Update Orang Hilang Usai Demo Agustus 2025: 4 Belum Ditemukan
Megapolitan
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas 'Jaga Jakarta'
Ojol Ramai-ramai Kumpul di Polres Jakbar, Gelar Solidaritas "Jaga Jakarta"
Megapolitan
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau