Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KUA Menteng: Calon Pengantin Tak Wajib Hafal Tepuk Sakinah

Kompas.com - 26/09/2025, 14:47 WIB
Hafizh Wahyu Darmawan,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Menteng, Jakarta Pusat, Abdul Hakim menegaskan, calon pengantin tak wajib menghafal gerakan Tepuk Sakinah.

“Kalau bisa hafal, bagus. Tapi yang penting dipahami pesannya, karena pernikahan itu sakral dan penuh tanggung jawab,” ujar Abdul saat ditemui di KUA Menteng, Jumat (26/9/2025).

Sebab, Tepuk Sakinah hanya dipakai sebagai ice breaking dalam sesi bimbingan perkawinan (binwin), khususnya ketika dilaksanakan secara klasikal dengan banyak pasangan sekaligus.

Baca juga: KUA Menteng: Tepuk Sakinah Biar Suasana Pembekalan Calon Pengantin Lebih Segar

“Tepuk Sakinah itu adalah salah satu ice breaking yang isinya ada materi-materi singkat tentang lima pilar keluarga sakinah. Jadi bukan kewajiban, hanya untuk mempermudah mengingat saja,” kata Abdur. 

Tepuk Sakinah biasanya digunakan ketika suasana pembekalan mulai jenuh, misalnya setelah jam makan siang.

Dengan metode tersebut, calon pengantin diharapkan bisa kembali bersemangat mengikuti materi.

“Kalau klasikal, di tengah-tengah pasti ada jenuh, apalagi setelah jam makan. Nah, di situlah kita gunakan tepuk sakinah supaya suasana lebih segar,” ucap dia.

Abdul menekankan, Tepuk Sakinah tidak pernah dipakai dalam prosesi akad nikah. Sebab, ijab kabul adalah momen sakral yang tidak boleh dicampur dengan hal-hal bernuansa hiburan.

Baca juga: Ini Kata Calon Pengantin Soal Tepuk Sakinah Saat Bimwin di KUA Tambun

“Kami tidak pernah memakai tepuk sakinah dalam acara pernikahan. Itu merusak marwah. Jangankan tepuk sakinah, teriak hore saja tidak boleh. Kalau setelah nikah ada resepsi atau acara santai, silakan, tapi tidak di saat ijab kabul,” tegasnya.

Menurut dia, sejauh ini respons calon pengantin sejauh ini positif terkait Tepuk Sakinah. Sebagian besar merasa terbantu karena pesan moral lima pilar keluarga sakinah bisa tersampaikan dengan cara yang ringan.

“Respon dari calon pengantin umumnya senang. Mereka merasa terhibur sekaligus mendapat pesan moral,” kata Abdul.

Baca juga: Viral Tepuk Sakinah, Kepala KUA Tambun Selatan: Itu Sekadar Ice Breaking

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat