Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah dan Harta yang Hilang dalam Kebakaran di Karet Kuningan

Kompas.com - 28/09/2025, 08:38 WIB
Intan Afrida Rafni,
Mohamad Bintang Pamungkas

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kebakaran hebat melanda deretan rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat (26/9/2025) malam.

Api yang diduga berasal dari korsleting kompresor kulkas itu cepat membesar dan melalap pemukiman padat.

Peristiwa tersebut meninggalkan kerugian besar. Puluhan rumah hangus, harta benda musnah, dan puluhan warga terpaksa mengungsi. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 562,4 juta.

Baca juga: Sisa Kebakaran di Karet Kuningan: Bau Hangus dan Puing Berserakan

Lima Motor dan Uang Rp 20 Juta Ikut Ludes

Salah satu korban, Mai, mengaku kehilangan rumah, lima sepeda motor milik saudaranya, hingga uang tunai Rp 20 juta.

Uang tersebut merupakan titipan pedagang Pasar Ciplak yang setiap hari menyetorkan tabungan kepadanya.

“Motor ada punya saudara sampai lima unit kebakar, laptop dan HP anak juga hangus semua, enggak ada yang selamat. Habis semuanya, baju-baju di tiga lemari juga,” ujar Mai.

“Tabungan orang pasar pada nyetor ke saya setiap hari. Nah saya tuh belum setor semua, baru yang saya setor ke bank buat semacam deposito Rp 40 juta,” tambahnya.

Baca juga: Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah

Korban Luka Bakar

Kakak Mai, berinisial H (56), juga menjadi korban. Ia mengalami luka bakar karena nekat menerobos api demi menyelamatkan sepeda motor yang digunakan sehari-hari untuk bekerja sebagai tukang ojek.

“Alasannya (nerobos api) karena dia kan tukang ojek, jadi ya itu buat kerja kerasa penting jadi coba diselatin. Motornya selamat tapi jadinya badan dia melepuh,” ucap Mai.

H kini menjalani perawatan di Puskesmas Mampang akibat luka bakar di bahu, leher, dan lengan.

Baca juga: 5 Keringanan Pajak Jakarta 2025: Dari Rumah Pertama hingga Kendaraan

Warga Mengungsi ke PAUD Terdekat

Rumah yang rata dengan tanah membuat Mai dan keluarganya mengungsi ke sebuah sekolah PAUD terdekat yang dijadikan posko. Meski masih diliputi trauma, ia berharap bisa segera bangkit.

“Enggak begitu dekat dari sini, tapi lumayan soalnya kan butuh kamar mandi dan segala macam,” kata Mai.
“Yang penting anak dulu pas sekolah gimana, kasihan mereka nanti. Untuk rumah dan harta, pelan-pelan saja kita usahakan lagi,” lanjutnya.

Baca juga: Pengendara Mulai Beralih Usai SPBU Swasta Impor BBM Lewat Pertamina

Ledakan Motor dan Tabung Gas

Warga sekitar sempat mendengar ledakan dari motor yang terbakar serta tabung gas milik pedagang.

Zikoy (54), warga setempat, menuturkan kepanikan warga semakin menjadi ketika upaya pemadaman dengan ember dan alat pemadam api ringan (APAR) tidak berhasil.

“Ada lima sepeda motor yang kebakar. Ada ledakan juga, karena di belakang itu ada yang jual tabung gas. Api itu lebih besar dari APAR-nya sendiri. Kapasitasnya kecil, jadi enggak nolong,” ujar Zikoy.

Baca juga: Ulah Pria di Bekasi, Tak Mau Bayar Paket COD dan Aniaya Kurir Pakai Sajam

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat