JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang diproyeksikan menjadi lokasi relokasi pedagang Pasar Burung Barito, hampir rampung.
Saat ini progresnya mencapai sekitar 96 persen.
“Jadi sekarang ini kan finalisasi untuk di Lenteng Agung. Dan di Lenteng Agung sudah hampir selesai. Sudah 95-96 persen lah,” ujar Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
Pramono menegaskan, setelah pembangunan selesai, para pedagang diminta segera menempati lokasi baru. Menurut dia, pada prinsipnya para pedagang sebelumnya telah menyetujui rencana relokasi tersebut.
Baca juga: Walkot Jaksel Minta Pedagang di Sentra Fauna Lenteng Agung Ber-KTP DKI
“Saya sudah minta, kalau memang sudah selesai ya (pedagang) segera dipindahkan. Dan mereka pada waktu itu kan semuanya sebenarnya sudah menyetujui untuk pindah dan sekarang sudah selesai,” lanjutnya.
Ia memastikan lokasi baru memiliki fasilitas memadai dan strategis karena dekat dengan stasiun kereta. Pramono juga menekankan, pedagang yang menempati kios harus menggunakan KTP.
“Siapa pun yang akan menempati itu harus menggunakan KTP,” katanya.
Meski begitu, sejumlah pedagang Pasar Burung Barito menyatakan keberatan.
Sebelumnya, mereka menolak ajakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) untuk meninjau lokasi sebelum relokasi pada Oktober mendatang.
“Sampai sekarang belum ada undangan. Enggak mau juga (diajak). Kami pedagang tetap bertahan di Barito,” kata Yuli (45), seorang pedagang, Senin (29/9/2025).
Yuli menilai Sentra Fauna tidak layak ditempati.
"Ke bawah banget kayak jurang. Nanti apalagi kalau seandainya ternyata depannya itu mau dibangun Satpol PP sama Damkar, malah tambah enggak kelihatan lagi pedagangnya,” ucapnya.
Baca juga: Sentra Fauna Lenteng Agung Beroperasi Oktober, 98 Pedagang Barito Akan Tempati Kios
Kuasa hukum pedagang dari Solidaritas Pemasok dan Pedagang Pasar (SP3), Fahmi Akbar, juga menyatakan kliennya menolak relokasi. Menurut dia, para pedagang sudah lebih dulu meninjau lokasi tersebut.
“Mereka tidak mau dipindahkan. Mereka sudah tinjau lokasinya juga kok. Enggak ada yang minta dibuatkan di sana, karena kondisinya tidak representatif,” ujarnya.
Fahmi menambahkan, hingga kini belum ada surat resmi dari Pemprov maupun Pemkot terkait tenggat waktu relokasi.
“Sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari Pemprov maupun Pemkot kepada pihak pedagang, terkait tenggat waktu yang diberikan tersebut,” jelasnya.
Sebagai informasi, relokasi pedagang Pasar Burung Barito berkaitan dengan pembangunan Taman ASEAN atau Taman Bendera Pusaka yang akan menggantikan pasar tersebut.
Proyek ini menjadi bagian dari rencana Pemprov DKI untuk memperluas ruang terbuka hijau (RTH).
Taman Bendera Pusaka nantinya akan menggabungkan tiga taman yang sudah ada sebelumnya, yaitu Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat. Proyek ini ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang