Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Camat Tambora Minta Warga Tak Lagi Dirikan Bangunan Prostitusi di Gang Royal

Kompas.com - 17/10/2025, 11:45 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Faieq Hidayat

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Camat Tambora, Holi Susanto meminta warga tidak lagi mendirikan bangunan prostitusi di kawasan Gang Royal, Jakarta Barat.

Dia juga meminta aparat keamanan berpatroli dan warga melakukan siskamling aktivitas prostitusi tidak muncul kembali.

"Kita mengimbau kepada masyarakat untuk atau ada oknum agar tidak lagi membangun bangunan-bangunan liar yang digunakan untuk prostitusi," ucap Holi kepada Kompas.com, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Prostitusi di Gang Royal Tak Pernah Redup meski Sempat Dibongkar Total

Selain meresahkan warga sekitar, aktivitas di bantaran rel kereta juga disebut sangat berbahaya dan rawan menimbulkan kecelakaan karena tidak sesuai dengan prosedur keamanan lintasan kereta.

Dia mengaku bersyukur akhirnya bangunan liar yang diduga menjadi tempat prostitusi di Gang Royal ditertibkan oleh Satpol PP pada Kamis kemarin.

"Jujur bersyukur ya, karena hal ini adalah keinginan dari masyarakat untuk menciptakan kondisi yang kondusif," kata Holi.

Aparat gabungan menertibkan 35 bangunan liar yang digunakan sebagai tempat prostitusi di kawasan Gang Royal, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025)Kompas.com/Ridho Danu Prasetyo Aparat gabungan menertibkan 35 bangunan liar yang digunakan sebagai tempat prostitusi di kawasan Gang Royal, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025)

Menurut Holi, kawasan Pekojan, Tambora sejatinya merupakan kawasan agamis dan seharusnya tidak dinodai dengan maraknya praktik prostitusi.

"Apalagi kita tahu daerah sini daerah yang agamis, jadi masyarakat meminta kepada pemerintah agar ini segera ditertibkan seperti itu, karena sudah meresahkan," ucap dia.

Baca juga: Prostitusi Gang Royal Marak Lagi, Walkot Jakbar Perintahkan Satpol PP Tutup Akses Warga

Bangunan-bangunan liar semi-permanen tersebut berdiri di bantaran di sebelah rel kereta Jalan Bandengan.

Seharusnya, bantaran tersebut digunakan sebagai penunjang konstruksi dari rel kereta api dan tidak digunakan untuk aktivitas warga.

"Tapi selama ini disalahgunakan oleh oknum seperti itu," ujar Holi.

Sebelumnya diberitakan, aparat gabungan membongkar puluhan bangunan liar yang digunakan sebagai area prostitusi di kawasan Gang Royal, Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Kamis.

Pantauan Kompas.com di lokasi, para petugas dari Satpol PP dan tim Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) merubuhkan bangunan liar tersebut.

Baca juga: Sulitnya Berantas Prostitusi di Gang Royal, Lurah Pekojan sampai Angkat Tangan

Bangunan liar yang kerap digunakan untuk melakukan kegiatan ilegal seperti prostitusi itu berbentuk petak-petak kecil.

Satu unit alat berat eskavator juga dikerahkan untuk menghancurkan tembok-tembok bangunan ilegal tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat