Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pasar Thrifting Senen di Tengah Ancaman Larangan Balpres...

Kompas.com - 23/10/2025, 15:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegelisahan menyelimuti deretan kios di Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Di antara tumpukan jaket denim dan kemeja bergaya retro, para pedagang pakaian bekas atau thrift mulai khawatir masa depan mereka bakal berakhir lebih cepat dari yang dibayangkan.

Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menindak tegas impor pakaian bekas ilegal atau balpes menimbulkan keresahan.

Bagi Khairul (27), pedagang yang sudah hampir sepuluh tahun menggantungkan hidup di pasar thrifting terbesar di Ibu Kota itu, wacana tersebut menjadi ancaman nyata.

Baca juga: Pasar Senen Akan Diisi Produk Lokal, Pedagang: Pembeli Suka Barang Impor

“Kalau peraturan besar kayak begitu keluar, pasti menimbulkan ketakutan. Karena dianggap ilegal, pasar bisa tergeser,” ujarnya saat ditemui, Kamis (23/10/2025).

Omzet anjlok, stok menipis

Khairul bercerita, beberapa bulan terakhir pendapatannya turun drastis.

Dari omzet harian yang dulu bisa mencapai Rp 4 juta, kini hanya tersisa separuh.

“Sekarang cuma bisa dua sampai tiga juta per hari. Stok juga makin susah. Barang dari gudang di Bandung enggak sebanyak dulu,” ungkapnya.

Harga sewa kios juga terus melonjak.

Di Pasar Senen, Khairul harus merogoh hingga Rp 300 juta per tahun, dua kali lipat dibanding kawasan Tanah Abang.

“Sementara penjualan malah turun,” keluhnya.

Baca juga: Pedagang Ragukan Rencana Purbaya Isi Pasar Senen dengan Produk Lokal

Seluruh barang yang ia jual, berasal dari impor yang umumnya dari Korea dan Jepang.

“Enggak ada barang lokal. Orang cari thrifting karena kualitasnya bagus, meski bekas. Kalau lokal, belum bisa saingi,” ujarnya.

Pedagang minta dialog, bukan pemusnahan

Khairul berharap pemerintah tidak serta-merta menutup keran perdagangan pakaian bekas impor tanpa mendengar suara pedagang kecil.

“Kalau ada peraturan baru, sebaiknya pemerintah ngobrol dulu sama pelaku usaha. Selama ini belum pernah ada sosialisasi yang jelas. Paling cuma inspeksi sesekali,” ucapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Warga Cipinang Kaget Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman Rumahnya
Megapolitan
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Kisah Rangga, Tunanetra yang Mencoba Mengejar Mimpi Lewat Musik
Megapolitan
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Perbaikan Tanggul Jebol di Pondok Kacang Prima Dinilai Lamban
Megapolitan
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Positif Ganja dan Ekstasi, Mengapa Onad Disebut Korban Penyalahgunaan Narkoba?
Megapolitan
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat