Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keresahan Penggemar Thrifting di Pasar Senen: Tak Rela Surga Pakaian Bekas Hilang

Kompas.com - 28/10/2025, 07:44 WIB
Lidia Pratama Febrian,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Suara pedagang yang menawarkan jaket dan celana jeans bekas masih riuh di antara lorong sempit Blok III Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Di tengah ramainya pengunjung yang berburu pakaian impor murah, terselip kegelisahan baru, yakni rencana pemerintah menerapkan denda bagi pelaku impor pakaian bekas ilegal (balpres).

Bagi para pemburu thrifting, kebijakan itu bisa berarti berakhirnya “surga” berburu pakaian bekas berkualitas dari luar negeri yang selama ini menjadi daya tarik utama Pasar Senen.

Baca juga: Warga: Pasar Senen Sudah Lama Jual Thrifting, Kenapa Baru Sekarang Dilarang?

“Kalau sampai dilarang, ya enggak seru lagi. Sensasinya nyari barang bagusnya itu yang bikin nagih,” kata Adil (31), pembeli yang ditemui Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Adil datang bersama istri dan anaknya, sebuah kebiasaan bulanan yang sudah menjadi gaya hidup keluarga mereka.

Alasan pembeli berburu thrifting

Bagi sebagian besar pembeli, daya tarik utama thrifting bukan hanya karena harga murah, melainkan kualitas dan keunikan barang.

“Barang Jepang atau Korea itu kainnya kuat, jahitannya rapi. Kalau diganti barang lokal, belum tentu semenarik itu,” ujar Siska (20), istri Adil.

Ia menilai, pakaian impor bekas justru menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan terbatas yang ingin tampil rapi tanpa menguras dompet.

Hal serupa disampaikan Fara (24), mahasiswi asal Jakarta Selatan, yang mulai gemar thrifting dua tahun terakhir setelah sering melihat konten “haul thrifting” di media sosial.

“Dari TikTok banyak yang review barang Senen bagus-bagus. Jadi penasaran,” katanya sambil menenteng dua plastik besar berisi jaket dan celana kargo.

Baca juga: Pemburu Thrifting: Kalau Barang Lokal Sebagus Impor, Pasti Saya Beli

Menurut dia, thrifting bukan sekadar aktivitas belanja, tetapi pengalaman mencari barang unik dan “limited edition”.

“Kadang nemu jaket vintage yang enggak dijual di mana-mana. Itu yang bikin seru,” ujarnya.

Kekhawatiran pembeli dan pedagang

Sebagian pembeli khawatir Pasar Senen akan kehilangan daya tarik jika seluruh pakaian impor diganti dengan produk lokal.

“Kalau nanti barang impor diganti semua sama lokal, takutnya Pasar Senen malah jadi sepi kayak Tanah Abang,” kata Kris (29), pembeli asal Bekasi.

Menurut dia, produk lokal masih perlu ditingkatkan agar bisa bersaing dari segi kualitas dan harga.

Halaman:


Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat