Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Klien Bapas Jakbar Jalani Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kembali ke Masyarakat

Kompas.com - 29/10/2025, 11:36 WIB
Ridho Danu Prasetyo,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan klien pemasyarakatan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Jakarta Barat menjalani serangkaian tes kesehatan, termasuk pemeriksaan HIV/AIDS dan infeksi menular seksual (IMS), sebelum mereka kembali berbaur dengan masyarakat.

Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari program cek kesehatan gratis bagi warga umum dan klien pemasyarakatan yang digelar di Kantor Bapas Jakarta Barat, Rabu (29/10/2025).

Kepala Bapas Jakarta Barat Sri Susilarti menjelaskan, tes kesehatan menyeluruh dilakukan karena sebagian besar klien memiliki riwayat kasus penyalahgunaan narkoba, yang termasuk kelompok rentan terhadap penyakit menular.

Baca juga: Setya Novanto Jadi Klien Pemasyarakatan di Bapas Bandung Usai Bebas Bersyarat

“Klien pemasyarakatan ini kan (berasal) dari dalam lembaga pemasyarakatan. Pasti dengan kasus pelanggaran-pelanggaran termasuk narkoba, sehingga harus kami periksa,” ujar Sri kepada wartawan.

Dari total 230 peserta pemeriksaan gratis, sebanyak 50 orang merupakan klien pemasyarakatan, terdiri dari 40 klien dewasa dan 10 klien anak.

Selain pemeriksaan umum seperti tes fisik, gula darah, tekanan darah, dan skrining tuberkulosis (TBC), klien juga menjalani tes tambahan HIV dan IMS sebagai bagian dari persiapan reintegrasi sosial.

“Jadi, memang untuk klien pemasyarakatan ini, mereka tesnya ditambah dengan pemeriksaan HIV dan IMS,” kata Sri.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) DKI Jakarta, Heri Azhari, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini penting agar proses reintegrasi sosial para klien dapat berlangsung dengan aman dan bertanggung jawab.

“Jadi kami juga harus jadi bagian memastikan agar klien ini bisa kembali ke masyarakat dengan aman, dengan baik,” ujar Heri.

Baca juga: Usai Bebas Bersyarat, Jessica Mesti Lapor ke Kejari dan Bapas Jakarta Timur

Menurut Heri, hasil pemeriksaan juga menjadi dasar bagi klien untuk dapat mengikuti program kerja sosial sebagai bentuk pidana alternatif, yang akan dimulai pada 2026 mendatang.

“(Klien pemasyarakatan) ikut semua pemeriksaannya, termasuk nanti skrining TB, HIV, (dan) IMS. Jadi, mereka ini saat kembali ke masyarakat, melanjutkan (hidup), dipastikan bebas dari penyakit-penyakit,” tambahnya.

Heri menegaskan, apabila hasil tes menunjukkan adanya klien yang mengidap penyakit menular, mereka akan segera dirujuk ke Puskesmas Palmerah atau fasilitas kesehatan lain untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat