Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sebut Banjir di Jati Padang Kali Ini Terparah Sejak Tanggul Baswedan Dibangun

Kompas.com - 31/10/2025, 18:12 WIB
Hanifah Salsabila,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Warga RW 006 Jati Padang, Jakarta Selatan, menyebutkan banjir yang melanda wilayah mereka akibat jebolnya Tanggul Baswedan kali ini merupakan yang terparah sepanjang tahun.

Ketua RW 006 Jati Padang, Abdul Qahar, menggambarkan kondisi pemukiman warga yang nyaris tenggelam akibat luapan air dari Kali Pulo.

“Parah, sangat parah sekali. Kemarin sudah seperti lautan,” kata Abdul kepada wartawan di lokasi, Jumat (31/10/2025).

Baca juga: Jati Padang Masih Terendam Banjir Usai Tembok Baswedan Jebol

Abdul tidak menampik bahwa wilayahnya memang rawan banjir karena topografi permukaan tanah yang rendah, sehingga menjadi tempat berkumpulnya air dari kawasan lebih tinggi.

Ia menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat debit air di Kali Pulo meningkat tajam hingga akhirnya mendorong tembok tanggul dan akhirnya runtuh.

“Memang di bulan-bulan ini kami sudah sering sekali kebanjiran, bahkan kemarin juga banjir, tapi ditimpa lagi banjir hujan lagi dan dengan debit air yang sangat tinggi sehingga menimbulkan jebolnya tanggul,” jelasnya.

Abdul menambahkan, tanggul yang dibangun saat masa pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu sebenarnya sangat membantu menahan banjir sebelum jebol.

“Sebelum jebol memang sangat membantu. Itu kan waktu pada saat zamannya Pak Anies ya,” katanya.

Namun kali ini, derasnya arus air tidak hanya menjebol tanggul, tetapi juga merobohkan dua rumah warga.

Baca juga: 5 RT di Jati Padang Terendam Banjir Imbas Jebolnya Tanggul Baswedan

“Dua rumah yang jebol. Satu jebol di RT 003. Rumahnya Pak Edi. Jebol yang di RT 004 itu rumah Pak Hasan,” ujar Abdul.

Salah satu warga, Isma (27), juga menuturkan banjir kali ini jauh lebih parah dibandingkan kejadian sebelumnya ketika tanggul di dekat mushala sempat jebol.

Menurut dia, pada banjir sebelumnya warga masih sempat mengevakuasi barang-barang mereka, sedangkan kali ini air datang sangat cepat.

“Kalau yang ini mah bener-bener, enggak ada persiapan sama sekali. Tiba-tiba banget,” kata Isma.

Begitu air mulai meluap dari atas tanggul, warga segera berusaha menahan arus dengan menutup pintu rumah menggunakan papan agar sampah dan air tidak masuk. Namun upaya itu tidak bertahan lama.

Isma dan keluarganya akhirnya berlari menerobos banjir menuju lantai dua Mushala Sabili, yang dijadikan tempat evakuasi sementara.

“Pas air datang, kami usaha nutup pintu biar barang-barang enggak pada hanyut, terus kami sudah naik ke atas, ke musala,” ungkapnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Sopir Salah Injak Pedal, Mobil Bak Tercebur ke Kali Sunter
Megapolitan
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Takut Jebol Lagi, Warga Minta Perbaikan Tanggul di Pondok Kacang Prima Dipercepat
Megapolitan
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Warga Duga Tanggul di Pondok Kacang Prima Jebol karena Kelalaian
Megapolitan
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Turap Baru Lebih Tinggi dari Tanggul Baswedan Akan Dibangun di Jati Padang
Megapolitan
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Akses Jalan Pajajaran Bogor Sempat Ditutup akibat Pohon Tumbang
Megapolitan
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Pemkot Depok Siapkan TPU Baru di Parigi, Kapasitasnya 3.000 Makam
Megapolitan
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Doa dan Harapan Ahmad Sahroni Usai Rumah Diserbu Massa
Megapolitan
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Pohon Tumbang Timpa Angkot di Bogor, Sopir dan Penumpang Selamat
Megapolitan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan
Megapolitan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan
Megapolitan
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Warga: Tanggul di Pondok Kacang Prima yang Jebol Hanya Ditutupi Tanah Galian
Megapolitan
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Daftar Wilayah Jakarta yang Berpotensi Terdampak Banjir Rob hingga 11 November
Megapolitan
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Kali Mampang yang Hanyutkan Remaja di Kuningan Barat Kerap Jadi Tempat Anak-anak Berenang
Megapolitan
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Banjir Rob Diprediksi Terjadi di Pesisir Jakarta hingga 11 November
Megapolitan
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau
Kamu sedang mengakses Arsip Premium
Akses penuh arsip ini tersedia di aplikasi KOMPAS.com atau dengan Membership KOMPAS.com Plus.
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Unduh KOMPAS.com App untuk berita terkini, akurat, dan terpercaya setiap saat