BEIJING, KOMPAS.com - China menyatakan siap bertempur sampai akhir jika Amerika Serikat (AS) bersikeras melancarkan perang tarif atau perang dagang.
Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian pada Selasa (8/4/2025), dikutip dari kantor berita Xinhua.
Lin mengomentari ancaman AS untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 50 persen atas impor dari China.
Baca juga: Trump Ancam Tarif Tambahan 50 Persen untuk China jika Tak Cabut Tarif Balasan
Lin mengatakan bahwa penerapan tarif impor tanpa pandang bulu oleh AS secara serius melanggar hak dan kepentingan sah negara lain, secara serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Menurut Lin, tarif impor AS secara serius merusak sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan secara serius memengaruhi stabilitas tatanan ekonomi global.
"Itu adalah unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi yang khas, dan telah ditentang secara luas oleh masyarakat internasional," kata Lin, seraya menyatakan bahwa Chima mengutuk keras dan dengan tegas menentangnya.
Lin mengungkapkan, tidak ada pemenang yang muncul dalam perang dagang dan perang tarif, serta proteksionisme tidak akan membawa hasil.
Baca juga: Imbas Tarif Impor AS, RI Dikhawatirkan Kebanjiran Baja Murah dari China
Lin mengatakan bahwa warga China tidak membuat masalah, tetapi mereka juga tidak takut pada masalah. Menekan, mengancam, dan memeras bukanlah cara yang tepat untuk berurusan dengan China, tutur Lin.
"China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan hukumnya. Jika AS mengabaikan kepentingan kedua negara dan masyarakat internasional serta bersikeras berperang dalam perang tarif dan perang dagang, China pasti akan berjuang sampai akhir," tegas Lin.