Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Saham Gudang Garam, Setahun Lalu Rp 18.550, Kini Rp 9.100

Kompas.com - 21/06/2025, 12:25 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Industri rokok tengah menghadapi masa-masa sulit PT Gudang Garam Tbk. Persaingan sengit antar-perusahaan rokok, ditambah beban cukai yang terus mengalami kenaikan, membuat perusahaan ini tertekan.

Bahkan baru-baru ini, Gudang Garam mengumumkan sudah tidak lagi membeli komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Temanggung selama puluhan tahun menjadi sentra tembakau terbesar di Indonesia dan banyak menyuplai perusahaan-perusahaan rokok besar.

Faktor anjloknya penjualan rokok menjadi alasan utama perusahaan dengan kode emiten GGRM ini membatasi pengadaan tembakau dari sejumlah daerah, termasuk Temanggung.

Baca juga: Penyebab PT Gudang Garam Tbk Setop Beli Tembakau Temanggung

Saham Gudang Garam

Kinerja keuangan Gudang Garam yang terus-menerus mengalami penurunan juga tampak dari kinerja harga sahamnya. Dari tahun ke tahun, harga saham GGRM terus merosot.

Mengutip data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI), persis setahun yang lalu, harga saham Gudang Garam pada 27 Juni 2024 tercatat sebesar Rp 18.550 per lembar.

Kini, tepat setahun setelahnya, harga saham pada perdagangan terakhir, yakni pada 20 Juni 2025, berada di level Rp 9.100 per lembar. Artinya, penurunan harga sahamnya mencapai dua kali lipat lebih.

Harga saham Gudang Garam ini memang terus mengalami penurunan tajam, misalnya pada pengujung tahun 2024, saham GGRM dijual di level Rp 13.275 per lembar pada perdagangan 30 Desember 2024.

Bahkan pada 8 April 2025, harga saham Gudang Garam pernah menyentuh harga terendah sepanjang 2025, yakni seharga Rp 8.675.

Baca juga: Gara-gara Ini, Gudang Garam Setop Beli Tembakau Petani Temanggung

Kinerja saham Gudang Garam beberapa tahun belakangan ini seolah berbanding sangat terbalik dengan harga sahamnya saat industri rokok mengalami kejayaan.

Misalnya saja pada awal tahun 2019, harga saham GGRM dijual di pasar modal di level harga sekitar Rp 90.000-an per lembar, menjadikan harga saham perusahaan rokok ini sebagai salah satu harga saham termahal yang diperdagangkan di BEI.

Kinerja keuangan Gudang Garam anjlok

Sementara itu, mengutip KONTAN, Gudang Garam memang melaporkan kinerja negatif di sepanjang periode tahun 2024.

Dari laman keterbukaan informasi, GGRM mencatatkan laba bersih sebesar Rp 980,8 miliar di tahun 2024. Perolehan itu anjlok 81,57 persen dari posisi tahun 2023 sebesar Rp 5,32 triliun.

Sementara itu, pendapatan GGRM tercatat Rp 98,65 triliun di tahun 2024, turun 17,06 persen dari periode tahun 2023 senilai Rp 118,95 triliun.

Biaya pokok pendapatan mencapai Rp 89,27 triliun, turun dari Rp 104,35 triliun. Dengan begitu, total pendapatan bersih yang dikurangi biaya pokok pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 9,37 triliun, turun dari Rp 14,59 triliun.

Baca juga: Ini Profil Tol Kediri-Tulungagung Garapan Gudang Garam

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau