JAKARTA, KOMPAS.com – Wacana kenaikan tarif ojek online (ojol) dinilai bisa menekan kinerja saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyebut wacana kenaikan tarif ojol hingga 15 persen menjadi sentimen negatif bagi saham GOTO.
"Karena GOTO mengalami penurunan, harganya mengalami penurunan," kata Nafan saat dihubungi, Rabu (2/7/2025).
Baca juga: GOTO Kantongi Restu Buyback, Saatnya Akumulasi Beli?
Menurut dia, harga saham GOTO bisa pulih jika wacana tarif mereda dan tidak benar-benar diterapkan.
Kinerja fundamental GOTO disebut masih cukup kuat, terutama dari sisi pendapatan.
"Walaupun dari sisi bottom line masih merugi, masih net loss, tapi paling tidak net loss-nya berkurang," ujarnya.
Nafan menambahkan, potensi penurunan suku bunga akan menjadi sentimen positif bagi GOTO.
Biaya pinjaman yang lebih rendah bisa mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan permintaan terhadap layanan Gojek maupun e-commerce.
"E-commerce ini kan termasuk yang dicermati oleh pelaku konsumer untuk menjalankan aktivitas ekonominya, karena mereka pasti membeli ke e-commerce karena lebih affordable dan menghemat energi," kata dia.
Ia merekomendasikan beli saham GOTO, dengan syarat tertentu.
"Buy GOTO if breaks above 60, target price (TP) di level 75," ucapnya.
Baca juga: Tanggapan GoTo soal Rencana Kenaikan Tarif Ojek Online
Sementara itu, Kementerian Perhubungan belum memutuskan kenaikan tarif ojol sebesar 8–15 persen.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, menegaskan proses kajian masih berlangsung.
“Terkait tarif ojek online, kami ingin memberikan penjelasan yang resmi, karena seolah-olah ini sudah diputuskan. Artinya ini belum merupakan keputusan final, prosesnya masih banyak dan masih panjang,” kata Aan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Ia menyebut penyusunan regulasi akan melibatkan lembaga independen. Tujuannya agar hasil kebijakan adil dan berkelanjutan, serta tidak hanya berdasarkan data internal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini