Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapitalisasi Pasar Tembus 4 Triliun Dollar AS, Nvidia Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Kompas.com - 09/07/2025, 22:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Kapitalisasi pasar Nvidia untuk pertama kalinya menembus 4 triliun dollar AS atau sekitar Rp 65.000 triliun (kurs Rp 16.250 per dollar AS) setelah saham perusahaan ini melonjak lebih dari 2 persen pada awal perdangana di Wall Street, Rabu (9/7/2025).

Investor berbondong-bondong memborong saham raksasa teknologi yang membangun sebagian besar perangkat keras untuk mendukung kecerdasan buatan generatif (generative AI).

Produsen chip asal California ini menjadi perusahaan pertama di dunia yang mencapai nilai pasar tersebut.

Baca juga: Lonjakan Saham Nvidia Nyaris Salip Apple, Wall Street Cetak Rekor Beruntun

Nvidia kini menjadi perusahaan paling berharga di dunia, melampaui Microsoft dan Apple, yang sebelumnya sudah mencapai kapitalisasi pasar 3 triliun dollar AS (sekitar Rp 48.750 triliun). Microsoft juga merupakan salah satu pelanggan terbesar dan terpenting bagi Nvidia.

Didirikan pada 1993, Nvidia sebelumnya menembus kapitalisasi pasar 2 triliun dollar AS (sekitar Rp 32.500 triliun) pada Februari 2024, lalu melampaui 3 triliun dollar AS (sekitar Rp 48.750 triliun) pada Juni 2025.

Lonjakan permintaan terhadap perangkat keras dan chip AI sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022 telah mendongkrak keuntungan Nvidia secara signifikan.

Perusahaan ini berhasil memposisikan diri sebagai pemimpin utama dalam pembuatan graphics processing units (GPU) yang menjadi tenaga penggerak model bahasa besar (large language models).

Permintaan yang meroket ini telah membuat harga saham Nvidia naik lebih dari 15 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Sahamnya juga melonjak lebih dari 15 persen dalam sebulan terakhir dan 22 persen sejak awal tahun ini.

Namun, reli terbaru Nvidia terjadi di tengah ketegangan geopolitik dan pembatasan ekspor chip yang telah menghambat penjualannya ke China.

Bulan lalu, Nvidia memperkirakan larangan ekspor terbaru terhadap chip H20 yang dibuat untuk pasar China akan menyebabkan kerugian penjualan sebesar 8 miliar dollar AS (sekitar Rp 130 triliun).

“Pasar China senilai 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 812,5 triliun) pada dasarnya kini tertutup bagi industri AS,” ujar CEO Nvidia Jensen Huang pada Mei lalu.

Huang sebelumnya juga mengatakan kepada CNBC bahwa pemblokiran penjualan chip ke China akan menjadi “kerugian besar” bagi perusahaan.

Baca juga: Jeff Bezos Kembali Jual 3 Juta Saham, Nilainya Rp 10,82 Triliun

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau