JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat perdana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dengan Komisi XI DPR RI sudah berlangsung secara tertutup pada hari ini, Rabu (23/7/2025).
Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan, dalam rapat tersebut dibahas rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) investasi Danantara. Hal ini menjadi pembahasan krusial yang bisa mempengaruhi pasar.
"Karena RKAP-nya investasi Danantara itu banyak, nanti kita khawatirkan mempengaruhi dan menjadi bahan spekulasi di pasar, maka kita mendesain rapat ini tertutup," ujar Misbakhun usai rapat di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Rapat Perdana Danantara dan Komisi XI DPR Digelar Tertutup
Menurutnya, keputusan untuk menggelar rapat secara tertutup merupakan bagian dari upaya Komisi XI DPR RI memberikan perlindungan kepada Danantara dari potensi spekulasi pasar.
"Untuk menjaga jangan sampai kemudian bahan rapatnya dijadikan bahan spekulasi, dan kemudian mempengaruhi harga pasar yang menimbulkan spekulasi," kata dia.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, Rosan Roeslani menambahkan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan berbagai perusahaan non-BUMN yang terikat perjanjian kerahasiaan atau perjanjian non-disclosure agreement (NDA), sehingga tidak bisa disampaikan ke publik.
Terlebih, sejumlah BUMN merupakan perusahaan terbuka, sehingga penyampaian informasi strategi bisnis perlu dilakukan dengan hati-hati.
"Memang karena ini adalah investasi dan kami pun terikat oleh NDA, yaitu perjanjian kerahasiaan dari perusahaan lain. Jadi mohon maaf, banyak hal yang belum bisa kami paparkan, apalagi kalau ini menyangkut kepada perusahaan publik, ini kan juga kita harus sangat berhati-hati," ungkap Rosan.
Adapun PT Danantara Investment Management (DIM) sebagai Holding Investasi menjadi mitra kerja Komisi XI DPR RI, sedangkan PT Danantara Asset Management (DAM) sebagai Holding Operasional menjadi mitra kerja Komisi VI DPR RI.
Sebelum rapat dengan Komisi XI, Danantara sudah lebih dulu menggelar rapat perdana dengan Komisi VI DPR RI pada pagi hari ini.
Rapat tersebut membahas rencana kerja Danantara Asset Management di sisa tahun 2025.
Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI diungkapkan ada 22 program strategis yang akan dikerjakan Danantara.
Program-program ini dibagi ke dalam tiga klaster, yakni restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan yang bertujuan mendukung optimalisasi portofolio BUMN.
Menurut Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria, untuk mendukung kelancaran 22 program tersebut, DAM akan memprioritaskan penyelesaian tata kelola pendukung bisnis, khususnya pada aspek human capital, keuangan, manajemen risiko, dan aspek legal.
"Kita harapkan dalam lima bulan ke depan kami mampu menyelesaikan 22 program kerja yang sudah kita konsultasikan dan kita bahas secara mendetail dengan Komisi VI selama dua hari," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Baca juga: Erick Thohir: Kalau Danantara Bisa 6 Bulan Berlari, Ini Bayi Ajaib
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini