NEW YORK, KOMPAS.com - Citi menaikkan proyeksi harga emas dunia selama tiga bulan ke depan menjadi 3.500 dollar AS per ons dari sebelumnya 3.300 dollar AS per ons.
Adapun proyeksi kisaran harga emas dunia diprediksi menjadi 3.300 sampai 3.600 dollar AS dari sebelumnya 3.100 sampai 3.500 dollar AS.
Naiknya proyeksi harga emas dunia oleh Citi ini didasari keyakinan bahwa prospek pertumbuhan dan inflasi AS dalam jangka pendek telah memburuk.
Baca juga: Harga Emas Antam 4 Agustus 2025, Turun Rp 2.000 Per Gram
"Kekhawatiran terkait pertumbuhan (ekonomi) AS dan inflasi terkait tarif diperkirakan akan tetap tinggi selama paruh kedua tahun 2025, yang bersamaan dengan melemahnya dollar AS, diperkirakan akan mendorong harga emas sedikit lebih tinggi, ke level tertinggi baru sepanjang masa," kata bank tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (4/8/2025).
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif tinggi pada ekspor dari puluhan negara mitra dagang, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan.
Indonesia juga tidak luput dari tarif impor Trump. Produk-produk ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif 19 persen, turun dari sebelumnya 32 persen
"Tarif impor yang diberlakukan pekan lalu terhadap sejumlah negara kemungkinan akan tetap berlaku alih-alih dipotong sebagai bagian dari negosiasi yang berkelanjutan," ujar Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer.
Baca juga: Beli Emas Tanpa Bawa Fisik, Kini Bisa Lewat Bullion Bank
Pekan lalu, dollar AS melemah setelah data penggajian nonpertanian alias non-farm payroll meningkat sebesar 73.000 pekerjaan pada Juli 2025 lalu, setelah sebelumnya naik 14.000 pada Juni 2025, yang direvisi turun.
Hal ini menghidupkan kembali harapan penurunan suku bunga acuan The Fed pada September 2025. Menurut CME FedWatch, pasar memperkirakan 81 persen peluang suku bunga The Fed turun.