Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Pelajaran Finansial dari Warren Buffett untuk Masa Pensiun yang Tenang

Kompas.com - 05/08/2025, 14:09 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Warren Buffett bukan hanya melegenda di dunia investasi, tetapi juga menjadi panutan dalam membangun kebiasaan keuangan yang sehat. Dengan kekayaan lebih dari 150 miliar dollar AS, sang "Oracle of Omaha" tak hanya pandai menggandakan uang, tapi juga memberikan nasihat-nasihat sederhana dan aplikatif, termasuk untuk merencanakan masa pensiun.

Berikut ini 10 pelajaran penting dari Buffett tentang mengelola uang demi masa pensiun yang lebih aman dan tenang.

1. Jangan Pernah Rugi

Buffett terkenal dengan dua aturan emasnya: “Aturan nomor 1: Jangan kehilangan uang. Aturan nomor 2: Jangan lupakan aturan nomor 1.”

Nasihat ini penting terutama bagi yang menyiapkan dana pensiun. Jika uang yang dikumpulkan malah hilang karena salah investasi, maka akan lebih sulit mencapai ketenangan finansial.

Karena itu, ia menyarankan instrumen yang aman seperti obligasi pemerintah jangka pendek, reksa dana indeks, atau tabungan berjangka.

2. Terapkan Strategi 90/10

Dalam surat tahunannya pada 2013, Buffett menyarankan agar 90 persen dana pensiun ditempatkan di reksa dana indeks S&P 500 yang berbiaya rendah, dan 10 persen sisanya di obligasi pemerintah jangka pendek.

Strategi ini dinilai lebih efisien ketimbang menggunakan manajer investasi dengan biaya mahal.

Baca juga: Laba Operasionalnya Turun, Perusahaan Warren Buffett Peringatkan Dampak Tarif Trump

Investor kawakan, pendiri, dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett. THE GIVING PLEDGE Investor kawakan, pendiri, dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett.
3. Hindari Utang Kartu Kredit

Buffett sangat menentang penggunaan kartu kredit. Ia pernah mengatakan, “Jika saya meminjam uang dengan bunga 18 persen atau 20 persen, saya sudah bangkrut.”

Bagi yang memiliki utang, prioritaskan membayar lunas terlebih dahulu sebelum berinvestasi. Menurutnya, bunga kartu kredit bisa menggerogoti kekayaan lebih cepat daripada kita bisa mengumpulkannya.

4. Belilah Saat Harga Turun

Buffett suka membeli saham, atau bahkan kaus kaki, saat harganya turun. Dalam surat pemegang saham tahun 2008, ia menulis, “Harga adalah apa yang Anda bayar; nilai adalah apa yang Anda dapatkan.”

Logika ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari: berhati-hatilah dalam membelanjakan uang, dan prioritaskan kualitas, bukan gengsi.

5. Investasikan Diri Sendiri

Dalam wawancara dengan CNBC, Buffett mengatakan bahwa investasi terbaik adalah pada diri sendiri. Ia mengingat saat muda harus membayar 100 dollar AS untuk mengikuti kursus public speaking Dale Carnegie karena sangat takut berbicara di depan umum — dan investasi itu mengubah hidupnya.

“Apapun yang Anda lakukan untuk meningkatkan keterampilan akan dibayar berkali-kali lipat,” katanya.

Baca juga: Perusahaan Warren Buffett Rugi Rp 61 Triliun di Kraft Heinz

6. Simpan Dana Darurat

“Uang tunai bagi bisnis seperti oksigen bagi manusia,” tulis Buffett dalam laporan tahunan Berkshire Hathaway. Ia menekankan pentingnya memiliki likuiditas agar bisa bertahan dalam masa sulit.

Dalam konteks pribadi, dana darurat penting untuk menghadapi situasi tak terduga — mulai dari kehilangan pekerjaan hingga biaya kesehatan.

7. Bentuk Kebiasaan Keuangan Sehat

“Kebiasaan itu seperti rantai: ringan saat baru terbentuk, tapi berat untuk diputus setelah lama,” ujar Buffett kepada mahasiswa University of Florida pada 1998.

Ia menyarankan untuk mulai dari kebiasaan kecil: menyisihkan penghasilan secara otomatis, membuat anggaran bulanan, atau menabung rutin.

Baca juga: Bos Danantara Bertemu CEO Perusahaan Milik Warren Buffett, Bahas Apa?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau