Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Menguat Tipis Usai Rilis Data Inflasi AS

Kompas.com - 13/08/2025, 09:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga emas dunia menguat tipis pada akhir perdagangan Selasa (12/8/2025) waktu setempat atau Rabu (13/8/2025) pagi WIB, setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 3.347,34 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,2 persen ke posisi 3.399 dollar AS per ons.

Penguatan emas di pasar spot juga didorong pelemahan dollar AS, yang membuat harga logam mulia tersebut lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya sehingga meningkatkat minat investor terhadap emas.

Sementara itu, berdasarkan data terbaru, indeks harga konsumen (IHK) AS mengalami inflasi 0,2 persen pada Juli 2025, setelah sebelumnya inflasi 0,3 persen pada Juni. Secara tahunan, laju inflasi AS sebesar 2,7 persen, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang sebesar 2,8 persen.

"Angka inflasi tampak beragam tetapi mendukung penurunan suku bunga," kata Ahli Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

Baca juga: Harga Emas Dunia Turun Usai Trump Pastikan Tak Ada Tarif Impor Emas

Pelaku pasar tetap mempertahankan taruhan bahwa bank sentral AS, Federal Reserve (The) Fed akan memangkas suku bunga pada September dan Desember mendatang.

Data ekonomi lain juga akan dirilis pekan ini, yang mencakup indeks harga produsen (IHP), klaim pengangguran mingguan, dan penjualan ritel. Data-data ini akan memberi gambaran terkait arah kebijakan The Fed ke depan.

Dari sisi perdagangan global, AS dan China telah sepakat memperpanjang gencatan tarif selama 90 hari, sehingga menghindari beban tarif ratusan persen pada barang-barang kedua negara.

"Harga emas masih bergerak dalam rentang support dan resistance utama, seiring pelaku pasar mencerna perkembangan terbaru soal tarif perdagangan," ucap Analis Pasar Forex.com, Razan Hilal.

Baca juga: Emas Swiss Jadi Korban Tarif Trump, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor 3.534 Dollar AS

Adapun emas yang dikenal sebagai aset lindung nilai memang cenderung akan menguat saat ketidakpastian ekonomi meningkat, serta dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak menawarkan imbal hasil.

Sebab ketika suku bunga menurun atau di level rendah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik bagi investor.

Pada perdagangan Senin kemarin, harga emas sempat anjlok lebih dari 2 persen setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan di media sosialnya bahwa dia tidak akan mengenakan tarif impor pada emas batangan.

Hal itu merespons sebuah laporan yang menyatakan bahwa Washington telah mengenakan tarif impor emas batangan 1 kilogram (kg), yang mana kabar ini sempat mendorong harga emas berjangka AS ke rekor tertinggi pada Jumat kemarin.

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Didukung Tarif Trump dan Ekspektasi Pemangkasan Bunga AS

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau