Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Soroti Rekrutmen Judol Kamboja-Myanmar Menyaru Loker Luar Negeri

Kompas.com - 16/04/2025, 15:49 WIB
Kiki Safitri,
Danu Damarjati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyoroti maraknya iklan lowongan kerja (loker) yang bermodus penipuan dengan iming-iming pekerjaan di luar negeri, namun ternyata mengarah pada jaringan perusahaan judi online (judol), khususnya di Kamboja dan Myanmar.

Pihaknya akan langsung mengambil tindakan tegas berupa penurunan konten (take down) apabila iklan-iklan tersebut teridentifikasi sebagai bagian dari praktik penipuan rekrutmen yang berujung pada judi online.

“Iming-iming ini seakan-akan itu lowongan pekerjaan, tapi pada ujungnya itu adalah jalur rekrutmen untuk perusahaan-perusahaan judi online di luar negeri, terutama di Kamboja dan Myanmar,” kata Nezar di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: Pekerja Indonesia di Myanmar dan Kamboja Rata-rata Operator Judol dan Scamming

Nezar mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap iklan loker yang menawarkan gaji tinggi dengan lokasi kerja di luar negeri, namun tidak memiliki kejelasan identitas perusahaan maupun proses perekrutan yang sah.

“Ya, kalau kita bisa identifikasi, kita akan take down. Tentu saja kita harus pilah-pilah, ya,” tambah dia.

Di sisi lain, terkait beredarnya isu keterlibatan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dalam jaringan judi online Kamboja, Nezar menegaskan bahwa ranah penyelidikan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan aparat penegak hukum, bukan Kementerian Komunikasi dan Digital.

“Kalau soal itu, kami tidak melakukan penyelidikan seperti itu, itu wewenang kepolisian,” tegas Nezar.

Baca juga: Ramai soal Iklan Lowker Admin Judol Berkedok Customer Service, Jobstreet Nonaktifkan Akun Perusahaan

Sementara itu, pemerintah juga saat ini tengah mematangkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengendalian judi online, yang sebelumnya sempat digodok bersama sejumlah kementerian dan lembaga.

“Masih terus dalam pembicaraan. Targetnya rampung tahun ini,” kata Nezar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau