Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Peru Resmi Teken Perjanjian Ekonomi IP-CEPA

Kompas.com - 11/08/2025, 15:15 WIB
Fika Nurul Ulya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia kini resmi memiliki Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif dengan Peru, melalui penandatanganan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IP-CEPA.

Perjanjian itu ditandatangani dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).

Dua pemimpin negara itu menyaksikan penandatanganan secara langsung.

Dokumen juga ditunjukkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam pernyataan bersama (joint statement).

Baca juga: Prabowo Minta Dukungan Peru untuk Jadi Anggota Penuh OECD

"Saya menyambut dengan sangat hangat penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Peru CEPA Comprehensive Economy Partnership Agreement," kata Prabowo dalam pernyataan bersama Presiden Dina usai pertemuan bilateral, Senin.

Prabowo menyatakan, perjanjian dagang ini akan memperluas akses pasar serta meningkatkan aktivitas perdagangan kedua negara.

Perjanjian pun bisa diselesaikan dalam waktu cepat dibandingkan biasanya yang memakan waktu bertahun-tahun.

Adapun ratifikasinya masih membutuhkan waktu.

"Biasanya perundingan ini memakan waktu bertahun-tahun, kita Peru dan Indonesia berhasil dalam 14 bulan kita selesaikan perjanjian ini. Di semua sektor kita akan bekerja sama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita," ucap Prabowo.

Baca juga: Prabowo Bakal Temui Pengusaha Peru, Lirik Kerja Sama Perikanan

Sementara itu, Presiden Dina menyampaikan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan dan penukaran perjanjian bilateral penting dalam pertemuan, termasuk IP-CEPA.

Nantinya, ketika perjanjian berlaku, hubungan ekonomi perdagangan antara kedua negara akan semakin kuat.

"Dan mendorong pertukaran barang dan menjadi dasar perjanjian di bidang investasi, perdagangan elektronik, dan lainnya," beber Dina.

Ia menyatakan, IP-CEPA adalah bukti tekad pemerintah dua negara untuk mendorong perdagangan yang lebih bebas dan memperkuat perekonomian.

Adapun dalam lawatan Prabowo ke Lima, Peru pada November 2024, kedua negara berjanji menyelesaikan perundingan perjanjian dalam kunjungan kali ini.

"Dan kita mencapainya demi kepentingan pengusaha, konsumen, dan rakyat kedua negara," tandas Dina.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau