Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Tak Surutkan Calon Paskibraka dan Petugas Gladi Kotor Upacara HUT RI

Kompas.com - 12/08/2025, 15:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih,
Rahel Narda Chaterine

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah sekitar Istana Merdeka di Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025), tidak menyurutkan semangat para calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dan petugas upacara melakukan gladi kotor jelang upacara hari ulang tahun (HUT) ke-80 RI.

Sebanyak 72 calon Paskibraka terlihat tetap berbaris rapih bersama pasukan dari TNI meskipun hujan deras mengguyur basah tubuh mereka pada Selasa siang di kompleks Istana Merdeka, Jakarta.

Dengan seragam latihan, berupa celana training berwarna hitam, baju warna merah, dan topi merah yang basah, para calon Paskibraka tersebut tetap melangkah dengan semangat menuju halaman utama Istana Merdeka.

Di lapangan upacara, berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah perwira gabungan TNI-Polri sudah berjajar rapi.

Baca juga: Prabowo Bakal Kukuhkan Paskibraka Rabu Besok

Kemudian, barisan calon Paskibraka tersebut berdiri di tengah halaman Istana Merdeka dan mempraktikkan pengibaran bendera.

Menariknya, perwira TNI-Polri tetap berdiri di tengah lapangan hingga pemutaran musik dilakukan meskipun hujan tak juga berhenti.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai menyaksikan gladi kotor perdana di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025). KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi usai menyaksikan gladi kotor perdana di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).

Dipantau Mensesneg dan Seskab

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya hadir dalam gladi kotor tersebut.

Seskab Teddy nampak mengenakan kaos berwarna putih dan ikat kepala berwarna merah putih seperti warna bendera RI.

Menanggapi gladi kotor, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan bahwa memang belum sempurna, tetapi akan terus dievaluasi.

"Memang ya namanya masih geladi kotor jadi belum belum sempurna, sambil kita juga mengevaluasi mana yang sekiranya perlu kita perbaiki. Nah itulah pentingnya kenapa kita hari ini memulai untuk melakukan gladi kotor," ujar Prasetyo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Hujan-hujanan, Calon Paskibraka Mulai Gladi Kotor Upacara di Istana Merdeka

Dia mengatakan, akan ada beberapa hal yang dievaluasi usai digelarnya proses geladi kotor hari ini.

"Nanti akan kami evaluasi. Ada beberapa yang kita merasa agak kurang pas ini," katanya.

Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) memulai gladi kotor di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025). Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) memulai gladi kotor di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025).

Terkait hujan, Prasetyo menegaskan, tidak mematahkan semangat para calon Paskibraka untuk mengikuti geladi kotor demi kelancaran upacara 17 Agustus nanti.

"Alhamdulillah sudah suasana syahdu tapi mendung kemudian turun hujan tapi lanjut terus. Kita ingin memberikan yang terbaik pada peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia,” katanya.

Di sisi lain, Prasetyo menyebut akan ada kejutan dalam perayaan Hari Kemerdekaan tahun ini.

Baca juga: Calon Paskibraka Gladi Kotor di Istana, Mensesneg: Belum Sempurna, Sambil Dievaluasi

Halaman:


Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau