JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menyampaikan bahwa pemerintah bakal kebut pembangunan hunian tetap atau huntap bagi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Percepatan penyelesaian pembangunan hunian tetap untuk para pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki ini dibahas dalam Rapat Tingkat Menteri bersama Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada Kamis (21/8/2025).
"Yang pertama yang kaitannya dengan pasca erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Kami akan mempercepat untuk penyelesaian pembangunan huntap, hunian tetap," ujar Pratikno saat konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis.
Baca juga: Badan Geologi Sebut Kondisi Gunung Lewotobi Belum Stabil
Bukan cuma pembangunan huntap, pemerintah juga bakal membenahi akses jalan dan fasilitas lain yang terdampak erupsi.
"Itu di saat yang bersamaan kita juga harus menyiapkan tentang akses jalan, kemudian juga fasilitas-fasilitas yang lain," ucap dia.
Pratikno menyebutkan, pihaknya akan mengajukan usulan kepada Kementerian Keuangan agar dapat segera memberikan hibah lagi kepada daerah untuk segera mengurangi beban masyarakat korban bencana.
Baca juga: Dampak Eupsi Gunung Lewotobi, 7.734 Warga Mengungsi
"Walaupun bencananya sudah lama, tetapi penyelesaian perumahan, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, mata pencarian harus kita pikirkan," ujar dia.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan bahwa aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih terus terjadi selama dua tahun ini.
"Statusnya di sana masih tanggap darurat. Meskipun erupsinya sudah dua tahun yang lalu, masyarakat sebagian besar yang terdampak ini sekarang sudah ada di hunian sementara," kata dia.
Baca juga: Warga 5 Desa di Sikka Terserang Beragam Penyakit Akibat Dampak Erupsi Gunung Lewotobi
Suharyanto menyebutkan, hunian sementara sudah berjalan dan kehidupan masyarakat di sana telah kembali normal.
Namun, masih ada sekitar 250 Kartu Keluarga yang belum dapat hunian sementara.
Mereka saat ini masih tinggal di Pos Lapangan (Poslap) Konga, Desa Konga, Kabupaten Flores Timur.
"Tetapi masih ada satu tempat di Pos Konga itu masih tinggal di pengungsian di tenda, ada 250 KK. Ini akan segera dipindahkan ke hunian sementara," ujar dia menjelaskan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini