FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, NTT, melaporkan bahwa sebanyak 7.734 warga terpaksa mengungsi akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan, menyampaikan informasi tersebut saat dihubungi pada Rabu (20/8/2025).
Avelina menjelaskan bahwa ribuan pengungsi kini tinggal di berbagai lokasi, termasuk posko pengungsian, hunian sementara, serta rumah warga atau kerabat.
Baca juga: Material Vulkanik Masih Tertahan di Tubuh Gunung Lewotobi, Warga Diimbau Waspada
"Pengungsi mandiri dan posko lapangan sebanyak 3.343 jiwa, hunian sementara 2.245 jiwa, dan 1.846 jiwa menetap di rumah warga dan keluarga," ujarnya.
Para pengungsi berasal dari sejumlah desa yang terdampak erupsi, antara lain Desa Klantanlo, Hokeng Jaya, Nawakote, dan Boru di Kecamatan Wulanggitang, serta Desa Nobo dan Dulipali di Kecamatan Ile Bura.
"Desa-desa ini masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB)," tambah Avelina.
Dia juga menyampaikan bahwa saat ini sebagian warga dari empat desa, yaitu Boru, Klantanlo, Dulipali, dan Nawakote, telah menempati hunian sementara (huntara). Sisanya akan menyusul setelah pembangunan huntara rampung.
Baca juga: Warga 5 Desa di Sikka Terserang Beragam Penyakit Akibat Dampak Erupsi Gunung Lewotobi
Avelina mengimbau warga agar tidak meninggalkan lokasi pengungsian dan kembali ke kampung halaman.
Ia menegaskan bahwa tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada level IV awas, yang berpotensi mengalami erupsi eksplosif.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini