Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ubedilah Badrun
Analis Sosial Politik

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Demonstrasi Besar, Guru Besar, dan Arah Negara

Kompas.com - 01/09/2025, 08:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ELITE politik berjoget-joget, tunjangan besar wakil rakyat, bersikap arogan terhadap kritik publik, bahkan cenderung meremehkan. Lalu, demonstrasi meluas dan jatuh korban.

Ya, sudah jatuh korban! Tragis! Rakyat kecil ditabrak kendaraan rantis Brimob, kemudian jatuh, lalu dilindas kendaraan rantis aparat.

Semua meneteskan air mata melihat peristiwa itu, bahkan sudah menjadi perhatian dunia.

Affan Kurniawan pekerja keras pencari nafkah harian yang bekerja sebagai ojek online telah gugur dalam petistiwa itu. Banyak media internasional memberitakan peristiwa tragis yang menyayat hati itu.

Demonstrasi besar

Lalu, demonstrasi di mana-mana, membesar, makin anarkistis, gedung-gedung pemerintah dan parlemen di daerah berselimut api. Titik rusuh disertai penjarahan terjadi di kota-kota besar hingga kota kecil di Indonesia.

Baca juga: Pulihkan Legitimasi, Berpihak pada Rakyat

 

Korban nyawa terus berguguran. Dalam peristiwa pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar, ada tiga korban tewas, yakni M Akbar Basri (fotografer/anggota humas DPRD Kota Makassar), Sarinawati (ajudan anggota dewan), dan Syaiful (Kasi Kesra Kantor Kecamatan Ujung Tanah).

Terakhir, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta Rheza Sendy Pratama, meninggal dunia saat mengikuti aksi unjuk rasa di Markas Polda DIY pada Minggu (31/8/2025).

Kantor-kantor polisi hingga brimob diserbu massa, bahkan juga disambar api. Aksi-aksi demonstrasi tak kenal henti entah sampai kapan berakhir.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo sampaikan himbauan, tak meredakan protes publik dan demonstrasi.

Presiden Prabowo Subianto lalu pidato, tetapi tidak juga meredakan protes. Pidatonya pagi, sore dan malamnya demontrasi tetap meluas dan rusuh karena tak menjawab tuntutan publik secara mendasar.

Para ketua organisasi kemasyarakatan dan tokoh dikumpulkan lalu pidato, tidak juga meredakan protes di berbagai daerah.

Ketua-ketua partai politik dikumpulkan lalu Presiden berpidato. Namun, tak juga meredakan protes mahasiswa bersama rakyat. Sebab lagi-lagi, presiden tidak memenuhi tuntutan publik yang paling fundamental.

Lalu mulai muncul narasi yang menyudutkan kelompok tertentu. Pola lama. Mahasiswa sering dituduh, dianggap musuh negara.

Sejak era pemerintah yang lalu, terjadi aktivitas membelah mahasiswa, merusak idealisme mahasiswa dan menuduh mahasiswa yang bersikap kritis dengan maksud membungkam.

Tidak sedikit mahasiswa yang rusak idealismenya, bahkan moralitas hidupnya karena iming-iming dan fasilitas dari kekuasaan.

Halaman:


Terkini Lainnya
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
KSAD Australia Kunjungi Kemenhan, Bahas Pertukaran Personel dan Pendidikan Militer
Nasional
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Ini Alasan Prabowo Belum Lantik Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan
Nasional
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
KPK Panggil Analis OJK Jadi Saksi Kasus Dana CSR BI-OJK
Nasional
Prabowo Anggap Penting Budaya 'Warga Jaga Warga': Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Prabowo Anggap Penting Budaya "Warga Jaga Warga": Tak Ada Alasan untuk Izinkan Kekerasan
Nasional
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Prabowo Sebut Usul Bentuk Tim Investigasi Independen Pascademo Masuk Akal
Nasional
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
BGN Ungkap 5 Kabupaten Masih Belum Punya SPPG untuk MBG
Nasional
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Puteri Komarudin Diusulkan Jadi Menpora? Ini Kata Bahlil
Nasional
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Mendagri Ingatkan Bansos Harus Tepat Sasaran demi Turunkan Kemiskinan Ekstrem
Nasional
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Prabowo di Forum BRICS: Perdagangan dan Keuangan Kini Jadi Senjata di Politik Dunia
Nasional
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Daftar Lengkap 49 Menteri Prabowo, Usai Lakukan Reshuffle Kedua
Nasional
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
BPKH Salurkan Nilai Manfaat Rp 2,1 Triliun untuk 5,4 Juta Jemaah
Nasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Di Forum BRICS, Prabowo Soroti Standar Ganda Hukum Internasional
Nasional
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
KPK Ingatkan Menteri yang Baru Dilantik Prabowo Segera Lapor LHKPN
Nasional
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Peluang Restorative Justice, Harapan Pulang Anak dan Mahasiswa Usai Kerusuhan Agustus
Nasional
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Klaim Hotman: Nadiem Tak Terima Uang dan Tidak Mark Up Laptop Chromebook, Mirip Kasus Tom Lembong
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau