Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Lula Heran Volume Perdagangan RI-Brasil Cuma 6 Miliar Dollar AS: Itu Terlalu Kecil

Kompas.com - 23/10/2025, 17:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengaku heran mengapa volume perdagangan Indonesia dan negaranya hanya mencapai 6 miliar dollar AS.

Pasalnya, jumlah penduduk kedua negara ini mencapai 500 juta orang jika disatukan.

Meski telah meningkat 3 kali lipat sejak dua dekade lalu, angka 6 miliar dollar AS tetap terlalu kecil.

Hal ini disampaikannya dalam pernyataan bersama setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).

"Saya mengatakan kepada Presiden Subianto bahwa hampir sulit dimengerti bagaimana dua negara besar seperti Indonesia dan Brasil, yang bersama-sama memiliki hampir 500 juta penduduk, hanya memiliki perdagangan senilai 6 miliar dollar AS," kata Lula, Kamis.

Baca juga: Ragam Jamuan Istana untuk Presiden Brasil: Pecel Kembang hingga Pindang Serani

"Itu terlalu kecil, Presiden. Terlalu kecil untuk Indonesia, dan juga terlalu kecil untuk Brasil," imbuh Lula.

Ia menyatakan, rakyat kedua negara pantas mendapatkan hubungan perdagangan yang lebih besar.

Oleh karenanya, ia mengaku akan bekerja keras dengan Indonesia untuk meningkatkan perdagangan, melalui komitmen kerja sama atau perjanjian perdagangan strategis.

Terlebih pada tahun 2024, Indonesia menjadi tujuan kelima terbesar ekspor agribisnis Brasil.

Nilai itu pun masih kecil dibandingkan potensi pasar konsumen kedua negara.

"Kita akan bekerja keras agar Indonesia dan Brasil menjadi dua mitra penting dalam peta ekonomi dunia," ujar Lula.

Baca juga: Prabowo ke Presiden Lula: Di Bawah Kepemimpinan Brasil, Indonesia Cepat Diterima di BRICS

Menurut Lula, kerja sama Indonesia-Brasil di bidang perdagangan ini menunjukkan kepada dunia bahwa kedua negara tetap dapat membela kepentingan ekonomi dengan dialog dan rasa saling menghormati, di tengah meningkatnya proteksionisme.

Ia pun mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo yang membuka peluang bagi produk Brasil mengisi pasar Indonesia pasca kunjungannya ke Brasília pada Juli 2025.

"Banyak peluang yang muncul untuk perdagangan produk bernilai tambah tinggi, termasuk di sektor pertahanan. Brasil memiliki industri militer yang kuat dan siap mendukung kebutuhan strategis Indonesia, khususnya angkatan udaranya," jelas Lula.

Baca juga: Berusia 80 Tahun, Lula Bilang ke Prabowo Mau Nyalon Presiden Brasil Ke-4 Kalinya

Adapun saat ini, kedua negara tengah mengebut perundingan dagang dengan Amerika Latin, Indonesia-Mercosur Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA hingga sampai pada tahap ratifikasi.

"Presiden Subianto dan saya sepakat untuk mempercepat negosiasi perjanjian perdagangan preferensial antara Mercosur-Indonesia sebelum akhir kepresidenan Brasil pada Desember mendatang," tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau