Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Cerdas Hindari Penipuan Segitiga Saat Transaksi Mobil Bekas

Kompas.com - 26/08/2025, 08:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Calon pembeli harus cerdas sebelum melakukan transaksi jual beli mobil bekas. Jangan sampai terjerat modus penipuan segitiga.

Modus ini banyak terjadi di lapak jual beli online karena informasi mobil bekas lebih mudah diakses oleh siapa saja. Bagi penipu, modal tersebut bisa menjadi iklan baru untuk menjerat korban.

Irvan Ardhi Nugroho, Kepala Inspektor PT Inspeksi Mobil Jogja mengatakan, masyarakat perlu mengenali ciri-ciri modus penipuan ini dan mengambil langkah tepat saat bertransaksi.

Baca juga: Panduan Mengurus STNK Mobil Bekas agar Aman secara Hukum


Pastikan harga unit

“Sebelum memeriksa unit, calon pembeli bisa bertanya harga, pastikan harganya wajar, tidak terlalu murah dari pasaran, biasanya ada selisih sampai Rp 50 juta untuk menarik pembeli,” ucap Irvan kepada Kompas.com, Senin (25/8/2025).

Penipu sengaja pasang iklan dengan harga lebih murah dari iklan aslinya, untuk menarik pembeli. Selanjutnya, akan mengarahkan pembeli untuk melihat unitnya langsung, tapi ditujukan ke pihak lain (penjual aslinya).

Baca juga: Hindari Penipuan Segitiga Saat Beli Mobil Bekas, Manfaatkan Aplikasi Ini

Iluastrasi membeli mobil bekasfreepik.com Iluastrasi membeli mobil bekas

Curigai transfer uang

“Calon pembeli juga perlu waspada bila diminta melakukan transaksi atau transfer uang secara online, artinya uang itu berpotensi masuk ke rekening orang ketiga, atau bukan pemilik mobil,” ucap Irvan.

Calon pembeli perlu curiga bila ada drama yang melibatkan saudara atau orang lain saat proses pemeriksaan unit. Sebenarnya, pada tahapan tersebut pembeli atau penjual sedang dimainkan psikologisnya.

Penipu ini sebenarnya tak ada hubungan dengan pembeli atau penjual. Melainkan, dia hanya memperdaya keduanya agar berlaku selayaknya orang yang akan melakukan transaksi.

Baca juga: Langkah Hukum yang Bisa Ditempuh Jika Tertipu Saat Beli Mobil Bekas

Jangan tergiur iklan

“Calon pembeli diiming-imingi unit harga murah, tapi kondisinya baik, lansiran muda dan sebagainya, selanjutnya ada kalimat yang meminta agar segala jenis transaksi dilakukan kepada pihaknya, bukan orang yang di lokasi,” ucap Irvan.

Periksa profil penjual

Calon pembeli bisa memeriksa profil penjual di media sosial, sejak kapan mulai bergabung dan seperti apa reputasinya. Bila pemasang iklan ini akun baru, maka patut dicurigai.

“Calon pembeli juga bisa memeriksa reputasi nomor telepon penjual dengan aplikasi Get Contact, bila nomor baru biasanya ada tulisan spam efek pernah dilaporkan, artinya reputasinya belum terpercaya, ini juga perlu dicurigai,” ucap Irvan.

Baca juga: Periksa Ini Dulu Sebelum Beli Mobil Bekas Pemakaian Kota Besar

Manfaatkan jasa inspektor mobil

Bila konsumen terbuka dengan memanfaatkan jasa inspeksi mobil sejak awal, modus penipuan segitiga seharusnya bisa diantisipasi.

“Kami bisa mengkonfirmasi apakah penjual mobil bekas di lokasi memang miliknya dan tidak terkait dengan orang lain, sehingga modus segitiga bisa dicegah,” ucap Irvan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau