Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Mobil di Indonesia Jadi Lebih Mahal Akibat Beban Pajak Daerah

Kompas.com - 07/09/2025, 08:01 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga mobil di Indonesia tercatat lebih tinggi dibanding negara tetangga di kawasan ASEAN.

Perbedaan ini mencapai 20 hingga 40 persen, salah satunya disebabkan tingginya beban pajak daerah yang turut membebani biaya kepemilikan kendaraan.

Menurut pengamat otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, ketergantungan pemerintah daerah terhadap Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebagai sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) membuat struktur biaya kendaraan di Indonesia semakin berat.

Baca juga: Hasil Klasemen Usai Sprint Race Catalan: Marc Makin Kokoh di Puncak

“Ketergantungan pemerintah pusat maupun daerah pada PKB untuk membiayai infrastruktur dan layanan publik turut memperburuk beban pajak. Sayangnya, Indonesia tidak memiliki subsidi langsung maupun kebijakan harmonisasi pajak regional seperti di ASEAN. Inilah yang menyebabkan harga mobil domestik jauh lebih mahal,” kata Yannes kepada Kompas.com belum lama ini.

Yannes menambahkan, ketidakseimbangan tersebut memperlebar disparitas antarwilayah sekaligus menghambat daya saing industri otomotif nasional.

Akibatnya, mobil buatan dalam negeri sulit bersaing dengan produk impor maupun harga kendaraan di negara tetangga.

Bangkok International Motor SHow (BIMS) ke-41https://bangkok-motorshow.com/ Bangkok International Motor SHow (BIMS) ke-41

Lebih jauh, ia menilai ketidakseragaman kebijakan pajak daerah memperparah persoalan. Beberapa daerah memberlakukan tarif tambahan atau retribusi lain yang menambah panjang rantai biaya, sehingga konsumen harus menanggung harga lebih tinggi di tingkat akhir.

“Kalau struktur pajak kita tidak segera dibenahi, industri otomotif nasional akan terus kalah kompetitif. Harga mobil domestik memang akan sulit turun tanpa adanya harmonisasi kebijakan fiskal yang lebih adil,” ucap Yannes.

Dengan kondisi tersebut, Yannes menegaskan perlunya reformasi kebijakan fiskal di sektor otomotif.

Baca juga: Hasil Sprint Race MotoGP Catalan 2025: Marc Juara, Alex Jatuh

Harmonisasi pajak, baik di tingkat pusat maupun daerah, dinilai penting untuk menekan disparitas harga sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau