Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.000 Permohonan Paspor di Lampung Terindikasi Pekerja Migran Non-prosedural

Kompas.com - 21/10/2025, 16:20 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menemukan lebih dari 7.000 permohonan paspor di Lampung terindikasi sebagai pekerja migran non-prosedural.

Temuan ini berasal dari data permohonan paspor yang diajukan selama tahun 2024.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Lampung, Petrus Teguh Aprianto menyatakan, angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan sebuah alarm bagi perlindungan kemanusiaan.

"Angka ini bukan sekadar statistik melainkan alarm bagi perlindungan kemanusiaan," ujarnya dalam pers rilis pada Selasa (21/10/2025).

Baca juga: 253 Permohonan Paspor di Karawang Ditolak, Ini Perkaranya

Teguh menegaskan, kondisi ini sangat genting bagi Provinsi Lampung yang dikenal sebagai salah satu kantong pekerja migran.

"Akhirnya tidak sedikit yang terjebak dalam jalur non-prosedural dan berakhir sebagai korban perdagangan orang," tambahnya.

Untuk mengantisipasi situasi ini, Ditjen Imigrasi Lampung telah merumuskan sejumlah kebijakan strategis, termasuk pelayanan paspor dengan perspektif perlindungan terhadap pemohon.

Baca juga: Jemaah Haji Kloter 1 Purbalingga Tiba di Tanah Air Jumat Besok, Ada Pengecekan Paspor

Selama ini, pelayanan paspor sering kali dipahami sebatas pemenuhan dokumen perjalanan.

Namun, Teguh menekankan bahwa di balik setiap paspor terdapat tanggung jawab negara untuk memastikan keselamatan warganya di luar negeri.

Menurut Teguh, petugas imigrasi perlu memahami indikator risiko dan prosedur pemeriksaan permohonan secara cermat dan manusiawi.

"Kemudian sistem terintegrasi antarkantor imigrasi di Lampung," katanya.

Dengan adanya basis data bersama, riwayat permohonan yang ditolak dapat dilacak lintas satuan kerja.

"Tak ada lagi pemohon berisiko yang berpindah dari satu kantor ke kantor lain tanpa jejak," tegasnya.

Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap calon pekerja migran dan mencegah mereka terjebak dalam jalur non-prosedural.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kalteng Salurkan 3.060 Beasiswa Kuliah Untuk Mahasiswa Kurang Mampu Tahun Ini
Kalteng Salurkan 3.060 Beasiswa Kuliah Untuk Mahasiswa Kurang Mampu Tahun Ini
Regional
Gubenur NTT Soroti Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Singgung Pariwisata Berkelanjutan
Gubenur NTT Soroti Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Singgung Pariwisata Berkelanjutan
Regional
Raja Keraton Surakarta PB XIII Dimakamkan Satu Kedaton dengan PB X di Imogiri Yogyakarta
Raja Keraton Surakarta PB XIII Dimakamkan Satu Kedaton dengan PB X di Imogiri Yogyakarta
Regional
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Sri Sultan HB X Akan Melayat Pakubuwono XII Selasa Besok
Regional
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Hilangkan Jejak, Polisi yang Bunuh dan Perkosa Dosen Perempuan di Jambi Sempat Mengepel TKP dan Pakai Wig
Regional
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Komplotan Curi Dua Motor dalam 2 Menit di Rumah Kos Brebes, Terekam CCTV
Regional
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
KPAI Temukan Unsur Pelecehan Seksual ke Korban Salah Tangkap di Magelang
Regional
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Ibu Prada Lucky Tak Kuasa Dengar Kesaksian soal Anaknya Sempat Meminta Ampun
Regional
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Polisi Ditemukan Tewas Tergantung di Asrama Polresta Samarinda
Regional
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
TKD Dipangkas, Wagub Kalteng Minta Daerah Gali Potensi Pendapatan Baru
Regional
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Warung Bakso di Solo Ditutup Sementara karena Diduga Gunakan Bahan Non-halal
Regional
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
WNA Asal PNG Dianiaya hingga Tewas di Jayapura, Satu Pelaku Ditangkap
Regional
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Keraton Surakarta Belum Pikirkan Suksesi, Begini Penjelasan Adik PB XIII
Regional
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Saat Pengantaran Jenazah Raja Keraton Surakarta PB XIII
Regional
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Gubernur Sumut Turun Tangan Mediasi ASN Viral, Presiden Prabowo Beri Atensi Langsung
Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau