SURABAYA, KOMPAS.com - Painem binti Supardjo, ibunda Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, meninggal dunia di Rumah Sakit St Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
Sejak pagi hari, rumah duka yang terletak di Jalan Penjaringan Sari sudah ramai dikunjungi tetangga, keluarga, serta jajaran satuan perangkat kerja daerah (SPKD) Kota Surabaya.
Puluhan karangan bunga juga terlihat berjejer di sepanjang rumah duka.
Armuji, yang akrab disapa Cak Ji, mengungkapkan bahwa ibunya mengidap penyakit sirosis selama lebih dari dua puluh tahun.
Baca juga: Ikut Berduka, Ketua DPRD Surabaya: Di Balik Armuji yang Hebat Pasti Ada Sosok Ibu yang Hebat
Pada tahun 2014, ibunya sempat pulih setelah adanya penemuan obat hepatitis terbaru.
"Terus sekitar dua bulan lalu, ibu itu masuk rumah sakit lagi karena ada gangguan di jantungnya, dirawat di Rumah Sakit Budhi Mulia, lalu di sana ditangani terus pulang," ujarnya saat ditemui di rumah duka.
Sekitar sebulan setelahnya, Painem kembali dirawat di Rumah Sakit St Vincentius a Paulo (RKZ) karena penyakit ambeien.
"Setelah dirawat 5 hari itu sembuh, pulang. Terus karena saya tidak tega, akhirnya saya bawa pulang ke sini. Waktu itu, ibu senang, main sama cucu, biasanya tiap pagi dan sore," kenang Cak Ji.
Namun, kesehatan Painem kembali menurun pada Minggu (3/8/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca juga: Ibunda Wakil Wali Kota Surabaya Armuji Meninggal Dunia
"Malam itu saya dipanggil tetangga, katanya 'wes nunggu Cak Ji'. Sekira jam 03.00 WIB, saya dipanggil lagi, tapi katanya nanti saja tunggu sekalian pagi. Lah ternyata jam 07.00 WIB, ibu sudah kehilangan kesadaran," ucapnya.
Painem segera dilarikan ke RSUD Eka Candrarini sebelum akhirnya dipindahkan ke Rumah Sakit St Vincentius a Paulo (RKZ).
"Langsung dipasangi alat bantu semua, alat napas, oksigen, semua. Kata dokter, itu ada penyumbatan pembuluh darah di ujung otaknya," ujarnya.
Setelah hampir lima hari dirawat, Painem mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (7/8/2025) sekitar pukul 03.00 WIB.
"Kemarin sore itu saya masih sempat ke sana, terus pukul 21.00 WIB saya pulang. Tiba-tiba saya diberitahu kalau kondisi ibu drop. Akhirnya saya balik lagi sampai akhirnya meninggal itu pukul 02.50 WIB," sebutnya.
Baca juga: Macam-macam Keluhan Warga Diterima Armuji, dari Sengketa Rumah, sampai Rekomendasi Lowongan Kerja
Cak Ji menambahkan bahwa dokter tidak menyebutkan secara pasti penyebab penyumbatan pembuluh darah tersebut.
Diduga, kondisi ini berkaitan dengan riwayat sirosis yang pernah diderita ibunya, yang memunculkan berbagai penyakit, termasuk penyumbatan pembuluh darah.
"Enggak ada tanda-tanda. Sabtu itu masih jalan-jalan sama saya di teras sama cucu, orangnya senang. Tiba-tiba hilang kesadaran."
"Sirosis itu kan tekanan darahnya yang memang tinggi, akhirnya menghantamnya ke stroke," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang