Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Tangkap Kapal Ikan Malaysia di Selat Malaka dan Amankan 20 Rumpon Ilegal

Kompas.com - 07/08/2025, 14:53 WIB
Partahi Fernando Wilbert Sirait ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia mengamankan satu kapal ikan asing berbendera Malaysia, KM PKFA 9586, yang terdeteksi di perairan Selat Malaka.

Kapal ini tidak hanya melanggar batas wilayah, tetapi juga menggunakan alat penangkapan ikan yang dilarang, yaitu trawl.

Pemeriksaan yang dilakukan pada Selasa (5/8/2025) menunjukkan bahwa kapal tersebut tidak mengibarkan bendera apapun dan diawaki oleh lima orang berkewarganegaraan Myanmar.

Baca juga: Usai Pulau Citlim, KKP Hentikan Pengembangan 3 Pulau Kecil di Batam

Kapal Motor PKFB 9586 diduga kuat melanggar Pasal 92 Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang telah diubah dengan Pasal 27 angka 26 Jo Pasal 27 angka 5 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023.

Pelanggaran ini dapat dikenakan hukuman maksimal delapan tahun penjara dan denda minimal Rp 1,5 miliar.

Selain mengamankan kapal ikan asing tersebut, KKP juga berhasil menertibkan 20 rumpon ilegal yang diduga milik nelayan Filipina.

Penertiban dilakukan dengan memotong tali penghubung antara ponton pelampung dan badan rumpon.

Dengan penertiban ini, jumlah rumpon yang ditertibkan oleh KKP sejak Januari hingga awal Agustus 2025 menjadi 76 rumpon.

Baca juga: KKP Setop Tambang Pasir Ilegal di Pulau Citlim Karimun, Rusak Laut dan Terumbu Karang sejak 2019

Pung Nugroho juga menekankan bahwa keberadaan rumpon-rumpon ilegal di wilayah perbatasan perairan Indonesia-Filipina dapat menghalangi migrasi ikan tuna ke perairan Indonesia, yang sangat merugikan nelayan lokal.

"Rumpon-rumpon ini merupakan alat bantu penangkapan ikan yang ditempatkan di laut untuk menarik ikan agar berkumpul di sekitarnya, memudahkan nelayan untuk menangkap ikan sehingga hasil tangkapan makin banyak," tambahnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Tidak Turun ke Jalan dan Hanya Melakukan Dialog, Ketua BEM: Supaya Tidak Ditumpangi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau