Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Sumbangan Agustusan di Surabaya Berakhir Damai Usai Dimediasi Armuji

Kompas.com - 12/08/2025, 14:47 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pertikaian antara pemilik toko rokok elektrik dengan pihak kampung di Surabaya, perihal penarikan uang sumbangan untuk acara Agustusan, berakhir damai usai dimediasi oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.

Pemilik toko, Kevin Wiliam (22) mengatakan, pertemuan antara perwakilan RW setempat dengannya dilakukan di tempat usahanya di Jalan Gemblongan, Alun-alun Contonga, Bubutan, Surabaya.

"(Hasilnya) ibunya (yang minta sumbangan) kan ada tiga, dua hasil akhirnya berdamai, tapi yang satu agak keras hati, khususnya yang teriak," kata Kevin saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Kena Pungli Modus Agustus-an, Pemilik Toko di Surabaya Lapor Polisi

Selain itu, Kevin mengaku, sempat diminta untuk membuat video permintaan maaf kepada ketiga orang yang mendatanginya. Namun, dia menolak dengan alasan tidak bersalah.

"Saya pun juga disuruh bikin video klarifikasi sama mereka (perwakilan RW). Tapi ya ngapain saya bikin video klarifikasi kalau saya enggak salah," jelasnya.

Baca juga: Toko di Surabaya Didatangi Emak-emak, Diduga Pungli Modus Minta Sumbangan Agustus-an

Lebih lanjut, Kevin menyebut tidak ada patokan untuk pemberian sumbangan. Namun, perwakilan RW ketika itu menolak saat diberi Rp 5.000 sampai Rp 10.000.

"Ya saya juga minta maaf ke ibunya. Kenapa saya minta maaf? Ya karena saya baru mampu segitu. Mungkin karena singkat cerita, saya sendiri juga kepancing emosi (saat kejadian)," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengungkapkan, permintaan sumbangan tidak bisa dipatok harga. Dia juga meminta pemilik usaha menghargai perwakilan RW.

"Sekarang permasalahan sudah clear, jadi ini cuma miskomunikasi. Saya cuma pesan kepada seluruhnya, warga saya, apalagi ini mau memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia," ucapnya.

"Setiap kampung, RT, RW, kelurahan, kecamatan mengadakan lomba, tasyakuran. Masalah sumbangan sifatnya sukarela, tidak ada paksaan, tidak ada minimal maupun maksimal," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Kevin Wiliam mengaku menjadi korban pungli sumbangan Agustus-an di tempat usahanya yang berada di Jalan Gemblongan, Alun-alun Contonga, Bubutan, Surabaya.

"Mereka (ketiga perempuan) mengakunya ada yang dari RT, RW, ada yang dari kelurahan juga," kata Kevin ketika ditemui di tokonya, Senin (11/8/2025).

Kata Kevin, ketiga perempuan itu meminta sumbangan kepadanya dengan alasan untuk membuat acara guna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI).

"Nominalnya itu memang seikhlasnya. Ketika saya ngomong bahwa nominal yang saya sanggup itu sekitar Rp 5.000 sampai Rp 10.000, ibu ini bilang ya enggak bisa ngasih segitu," jelasnya.

Selanjutnya, para wanita itu menunjukkan tempat usaha lain yang memberikan sumbangan minimal Rp 500.000. Lalu, Kevin menanyakan kewajiban memberi dengan nominal serupa.

"Mungkin karena saya sendiri juga kepancing emosi, saya tanya ke ibunya, wajibkah saya yang membayar Rp 500.000 sebagai sumbangan? Ibu itu mengatakan sebanyak tiga kali, wajib," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
3 Bulan, Koperasi Merah Putih di Sumenep Belum Punya Stempel
Surabaya
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Bahagianya Iswahyudi yang Dulu Harus Ngungsi ke Rumah Nenek saat Hujan, Rumah Reyotnya Dibongkar dan Dibangun TNI
Surabaya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau