Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Produksi Avtur dengan Campuran Minyak Jelantah, Digunakan Perdana di Pesawat Pelita Air

Kompas.com - 12/08/2025, 14:36 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

 

CILACAP, KOMPAS.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap, Jawa Tengah, memproduksi avtur Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan campuran minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO)

Bahan bakar ramah lingkungan ini akan digunakan untuk penerbangan perdana pesawat Pelita Air rute Jakarta–Denpasar pada pertengahan Agustus 2025.

“Hari ini merupakan sebuah kebanggaan tidak hanya bagi Pertamina, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. KPI secara resmi melakukan seremonial pengiriman perdana produk Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah,” kata Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman, saat lifting perdana di Cilacap, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Asosiasi Maskapai Sebut Penggunaan Bioavtur Minyak Jelantah Bisa Bikin Tiket Mahal

Direktur Utama Pelita Air Service, Dendy Kurniawan, menyatakan kesiapan maskapainya menjadi yang pertama menggunakan Pertamina SAF untuk penerbangan komersial.

“Penggunaan Pertamina SAF dalam dunia aviasi merupakan terobosan baru dan kami, Pelita Air Service, bangga menjadi yang pertama mengujicoba bahan bakar ramah lingkungan ini demi keberlanjutan energi hijau di Indonesia,” ujar Dendy.

Langkah Strategis Transisi Energi

Taufik menjelaskan, proyek Green Refinery Cilacap menjadi langkah strategis untuk mempercepat transisi energi menuju energi terbarukan sekaligus mengurangi emisi karbon.

Proyek Green Refinery Cilacap ini diklaim akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon hingga 84 persen lebih rendah dibandingkan avtur fosil.

Proses produksi menggunakan teknologi Co-Processing UCO dengan Katalis Merah Putih, hasil formulasi dan produksi dalam negeri.

Produk Pertamina SAF juga telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan DefStan 91-091, menjadikannya SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang memiliki sertifikat resmi.

“Ini merupakan pencapaian penting KPI dalam transformasi energi, sekaligus langkah strategis dalam transisi menuju energi rendah karbon di Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Pertamina Perluas BBM Ramah Lingkungan, 150 SPBU Ditarget Jual Pertamax Green Tahun Ini

Untuk tahap awal, kapasitas produksi ditargetkan sebesar 9 metric barrel dengan komposisi 2–3 UCO.

Pertama di ASEAN

Wakil Direktur Utama Pertamina (Persero), Oki Muraza, menyebut SAF ini sebagai tonggak awal bisnis masa depan Pertamina dan menjadikan perusahaan sebagai satu-satunya produsen SAF Co-Processing di ASEAN.

“Produksi SAF ini tidak luput dari keberanian, prinsip, dan komitmen dari working level hingga top management bahwa kita sepakat dengan terobosan-terobosan strategis, sesuai perkembangan pasar, bisnis yang profitable, dan berkelanjutan,” kata Oki.

 

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Pedagang Cabai Ditikam Preman Pasar Angso Duo Jambi, 2 Korban Jalani Operasi
Regional
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Dua Pejabat DPRK Nabire Jadi Tersangka karena Buat Perjalanan Dinas Fiktif, Kerugian Negara Rp 896 Juta
Regional
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Akurasi Kesaksian Intel Polisi di Sidang May Day Semarang Diragukan Kuasa Hukum
Regional
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Viral Dugaan Pemukulan Dokter di RSI Sultan Agung Semarang, RS: Sudah Saling Memaafkan
Regional
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Fakta Lengkap Tragedi Bus ALS di Tol Padang-Sicincin: Sopir Kabur, 2 Atlet Karate Tewas, 29 Luka
Regional
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Bupati Kendal Akan Evaluasi Tunjangan Perumahan DPRD yang Capai Rp 28,5 Juta
Regional
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Daftar Belanja Sopir Bank Jateng Usai Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar
Regional
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Membangun Aksara, Merajut Masa Depan Anak-anak Eks Timtim di Batas Negara
Regional
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau