SURABAYA, KOMPAS.com - Pasangan disabilitas netra mengikuti nikah massal yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, di Ballroom The Empire Palace, Rabu (27/8/2025).
Pasangan tersebut adalah Agus Panduwinata (44) dan Nurhayati (46), warga Jalan Bulak Sari, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Mereka sebelumnya sudah menikah secara siri pada tahun 2021.
"Dulu saya nikah siri, karena surat-suratnya istri kurang lengkap. Iya, akhirnya sekarang nikah resmi tercatat negara," kata Agus, usai melangsungkan pernikahan, Rabu (27/8/2025).
Agus mengatakan, awalnya sudah mendaftar untuk mengikuti pernikahan massal dengan istrinya pada tahun 2024.
Baca juga: 7.300 Pasutri di Kota Tasikmalaya Tak Punya Buku Nikah, Akad Nikah Massal Gratis Rutin Digelar...
Akan tetapi, kuotanya masih penuh sehingga harus diganti di tahun 2025 ini.
"Kami dibantu teman-teman istri, ya KSH, Kader Surabaya Hebat itu, sama RT dan RW juga. Bersyukur sudah sah. Terus ke sini tadi juga cuma, sama istri dan ponakan," katanya.
Kemudian, Agus mengaku sempat merasa gugup karena disaksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat di depan penghulu.
Akhirnya, dia merasa lega setelah pernikahannya disahkan.
"Deg-degannya jelas, senang dan bangga sekali akhirnya bisa sah pernikahannya, sama dilihat sama Pak Wali. Ya, dari kemarin juga sudah latihan supaya enggak grogi," ucapnya.
Agus berharap Pemkot Surabaya meneruskan program nikah massal di tahun berikutnya.
Dengan demikian, banyak masyarakat kurang mampu yang pernikahannya bisa tercatat di negara.
Baca juga: 330 Pengantin Nikah Massal Pemkot Surabaya Ikut Kirab ke Balai Kota
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi membagikan pengalamannya menjadi saksi pernikahan kedua pasangan tersebut.
Menurutnya, ada kebanggaan tersendiri bisa menikahkan mereka.
"Saya dengan Pak Dirjen Dukcapil menjadi saksi pernikahan, dari yang mohon maaf tunanetra. Mereka hari ini menikah dan saya merasa ternyata begitu indahnya ketika kita bisa membantu sesama,” ujar Eri.