KOMPAS.com - Mengecas laptop mungkin terdengar seperti hal yang sepele, tapi tahukah Anda bahwa cara Anda mengisi daya bisa berdampak besar pada umur baterai dan performa perangkat?
Banyak pengguna tidak sadar bahwa kebiasaan tertentu saat charging, seperti membiarkan laptop terus-terusan terhubung ke listrik atau menggunakan charger tidak resmi, bisa mempercepat penurunan kualitas baterai.
Agar laptop tetap awet dan berfungsi optimal, penting untuk memahami apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat mengisi daya. Selengkapnya, KompasTekno akan merangkum berbagai do’s and don’ts saat mengecas laptop, berdasarkan panduan dari para ahli dan produsen resmi perangkat.
Baca juga: Cara Melindungi Laptop dan Data Pribadi Saat Traveling
Dilansir dari laman Croma, menggunakan charger bawaan atau charger resmi dari produsen laptop sangat disarankan. Hal ini karena charger asli dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan daya perangkat secara presisi.
Sementara itu, charger pihak ketiga yang tidak resmi bisa memberikan tegangan atau arus yang tidak stabil, yang dapat merusak baterai, port pengisian, atau bahkan motherboard laptop Anda. Selain itu, risiko korsleting dan overheating juga lebih tinggi jika Anda menggunakan charger tidak terpercaya.
Ketika mengecas laptop, pastikan Anda meletakkannya di atas meja, lantai, atau permukaan datar lainnya. Hindari permukaan empuk seperti bantal, kasur, atau sofa, karena dapat menahan panas dan menghambat aliran udara.
Akibatnya, panas dari prosesor dan baterai tidak bisa keluar dengan maksimal, sehingga meningkatkan risiko overheating. Kondisi panas berlebih secara terus-menerus dapat merusak komponen internal dan mempercepat kerusakan perangkat.
Suhu lingkungan tempat Anda mengecas laptop juga memengaruhi kondisi baterai. Suhu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan baterai membengkak atau mengalami penurunan kualitas lebih cepat.
Sebaliknya, suhu terlalu dingin bisa membuat kapasitas baterai menurun sementara atau menyebabkan pengisian daya tidak optimal. Jadi, pastikan Anda mengecas laptop di ruangan dengan suhu normal, tidak di bawah sinar matahari langsung atau dalam suhu beku.
Menjaga baterai tetap sehat bukan hanya soal pengisian daya, tapi juga soal waktu kapan Anda mulai mengecas.
Idealnya, Anda mulai mengecas saat kapasitas baterai berada di bawah 20 persen dan tidak perlu menunggu hingga benar-benar 0 persen. Cara ini membantu mempertahankan siklus pengisian baterai agar tidak cepat menurun. Beberapa produsen laptop bahkan menyarankan menjaga pengisian di antara 20 hingga 80 persen demi memperpanjang umur baterai.
Baterai yang mulai menggembung atau casing laptop terasa mengembung adalah tanda kerusakan serius. Jangan abaikan tanda ini karena selain merusak komponen internal, baterai yang menggembung berpotensi meledak atau terbakar.
Jika Anda menemukan tanda seperti ini, segera matikan perangkat, cabut charger, dan bawa laptop ke layanan servis resmi untuk diperiksa lebih lanjut. Keselamatan pengguna harus jadi prioritas utama.
Menggunakan laptop untuk aktivitas berat seperti bermain game, rendering video, atau menjalankan aplikasi intensif sambil mengecas dapat meningkatkan suhu perangkat secara signifikan.
Kombinasi pengisian daya dan pemrosesan berat akan membebani sistem pendingin dan mempercepat keausan baterai. Jika memungkinkan, lakukan aktivitas berat saat baterai penuh, lalu cas setelah perangkat dalam kondisi idle atau ringan digunakan.