Sering Merasa HP Bergetar Padahal Tidak? Waspadai Phantom Vibration Syndrome

Kompas.com - Diperbarui 19/10/2025, 10:35 WIB
Soffya Ranti

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa ponsel di saku tiba-tiba bergetar, lalu saat dicek ternyata tidak ada notifikasi apa pun? 

Fenomena ini dikenal dengan istilah Phantom Vibration Syndrome, kondisi ketika seseorang merasakan getaran atau suara notifikasi palsu dari ponsel, padahal sebenarnya tidak terjadi apa-apa. 

Meski terlihat sepele, kondisi ini mencerminkan tingkat ketergantungan tinggi terhadap smartphone dan bisa menjadi tanda stres atau kecemasan akibat terlalu sering menunggu pesan atau panggilan masuk. 

Fenomena ini kini semakin umum terjadi di era digital, terutama di kalangan pekerja muda dan pengguna aktif media sosial. Kondisi ini mungkin terasa aneh, tapi sebenarnya cukup banyak dialami oleh pengguna ponsel modern.

Rasa “getar halu” itu bisa muncul karena otak sudah terbiasa menafsirkan sensasi kecil di tubuh sebagai sinyal dari ponsel. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Phantom Vibration Syndrome dan mengapa hal ini bisa terjadi?

Baca juga: 7 Kebiasaan Pengguna yang Bikin HP Cepat Rusak dan Perlu Dihindari

Penyebab Phantom Vibration Syndrome 

Phantom Vibration Syndrome (PVS) adalah kondisi ketika seseorang merasakan getaran atau suara notifikasi dari ponselnya, padahal sebenarnya tidak ada. Fenomena ini disebut juga sebagai “halusinasi taktil”, yaitu sensasi palsu yang muncul karena otak salah menafsirkan rangsangan pada tubuh. 

Misalnya, otot yang bergerak atau gesekan ringan pada kulit bisa dianggap sebagai getaran ponsel. Kondisi ini paling sering dikaitkan dengan penggunaan ponsel yang berlebihan, terutama pada orang yang terbiasa selalu siaga terhadap notifikasi.

Mengapa ini bisa terjadi? 

Hingga kini, penyebab pasti Phantom Vibration Syndrome belum sepenuhnya diketahui. Namun, dirangkum dari laman DermNet,  para ahli menduga hal ini terjadi karena kesalahan interpretasi otak terhadap rangsangan sensorik yang diterima secara terus-menerus. 

Saat seseorang terlalu sering menunggu pesan atau panggilan, otak menjadi terbiasa “waspada” terhadap getaran kecil di sekitar tubuh. Akibatnya, otak bisa salah mengenali kontraksi otot, tekanan dari pakaian, atau gesekan ringan sebagai sinyal getaran dari ponsel.

Kondisi ini bisa dialami siapa saja yang sering menggunakan ponsel, tanpa memandang usia atau profesi. Namun, risiko meningkat pada mereka yang terlalu sering mengecek notifikasi, membawa ponsel di saku, atau mengaktifkan mode getar sepanjang waktu.

Selain itu, Phantom Vibration Syndrome juga dapat memengaruhi kesehatan mental, karena sering dikaitkan dengan gejala seperti kecemasan, stres, kewaspadaan berlebih, hingga gangguan emosional ringan. 

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi psikologis dan membuat seseorang semakin sulit melepaskan diri dari perangkat digitalnya.

Penanganan yang disarankan meliputi mengurangi waktu penggunaan ponsel, mematikan mode getar, atau membawa perangkat di tempat berbeda untuk mengurangi kebiasaan “waspada palsu” terhadap notifikasi.

Baca juga: Ciri-ciri Digital Hoarding, Kebiasaan Menimbun File di Dunia Maya

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno.

Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau