28 Tahun Lalu, AI Berhasil Mengalahkan Grandmaster Catur Legendaris

Kompas.com - Diperbarui 23/10/2025, 07:31 WIB
Zulfikar Hardiansyah

Penulis

Pengembangan IBM Deep Blue

Pengembangan komputer AI catur sejatinya telah berjalan lama, jauh sebelum Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov. Desain dasar untuk algoritma permainan catur telah disusun pada tahun 1950 oleh Claude Shannon.

Kemudian, pada 1957, insinyur dan matematikawan IBM Alex Bernstein mulai menulis program catur komputer yang berjalan pada IBM 704. Pada 1962, terdapat sebuah program catur pada IBM 7090 yang dikembangkan di MIT.

Selanjutnya, pada 1970-an, program tersebut dapat memenangkan beberapa turnamen catur amatir, tetapi belum bisa mendekati kemampuan seorang grandmaster. Program AI catur mengalami perkembangan pesat pada 1980-an.

Dikutip dari laman IBM, pada 1985, seorang mahasiswa pascasarjana di Carnegie Mellon University, Feng-hsiung Hsu, membantu mengembangkan mesin catur bernama ChipTest, yang mampu memenangkan Kejuaraan Catur Komputer Amerika Utara pada tahun 1987.

Hsu kemudian berkolaborasi dengan Murray Campbell, seorang ilmuwan komputer dan pemain catur ulung, untuk menciptakan program Deep Thought. Mereka mengembangkan program itu untuk mengalahkan grandmaster.

Pada tahun 1989, Hsu dan Campbell dipekerjakan di IBM Research untuk membangun komputer catur. Mereka bekerja dengan ilmuwan komputer IBM lainnya, termasuk Joe Hoane, Jerry Brody, dan C. J. Tan.

Komputer catur yang mereka kembangkan akhirnya menjadi Deep Blue. Deep Blue menjalani ujian terbuka pertama kali melawan grandmaster catur pada 1996 ketika berhadapan dengan Garry Kasparov.

Meski sempat kalah, Deep Blue mengalami peningkatan selama satu tahun hingga berhasil mengembalikan keadaan pada 1997. Masa hidup Deep Blue tak lama. Setelah berhasil menang, Deep Blue dipensiunkan di museum Smithsonian, Washington DC, AS.

Bukan terobosan AI yang mengesankan

Saat Deep Blue meraih kemenangan dari grandmaster catur legendaris, dunia spontan menilainya sebagai capaian besar dalam teknologi. Namun, ilmuwan dan profesor ilmu komputer Stuart Russell tidak menganggapnya demikian.

Dalam bukunya yang berjudul “Human Compatible: Artificial Intelligence and the Problem of Control”, Russell menerangkan jika pertandingan Deep Blue dengan Kasparov sama sekali tidak menunjukkan terobosan jika dilihat dari sudut pandang perkembangan penelitian AI.

Meskipun tampak mengesankan, Russell menilai jika kemenangan Deep Blue pada 1997 hanya melanjutkan tren perkembangan AI, khususnya dalam program catur, selama beberapa dekade terakhir.

Dasar-dasar program AI catur telah diletakkan pada 1950-an dan mulai berkembang pada 1960-an. Setelah itu, kemampuan program catur terus meningkat seiring dengan kehadiran komputer yang lebih cepat.

Pada 1994, Russel dan rekannya pernah meneliti tentang perkembangan kemampuan program-program catur terbaik sejak 1965. Hasilnya, program catur mengalami peningkatan dalam garis lurus yang hampir sempurna selama 30 tahun terakhir.

Russell mengatakan, peningkatan kemampuan program catur sejak 1965 memprediksi bahwa komputer akan mampu mengalahkan Kasparov pada 1997. Menurut Russell, terobosan nyata justru sudah muncul 30 hingga 40 tahun sebelum Deep Blue muncul.

Baca juga: AI GPT-5 Diuji, Minim Halu tapi Cuma Menang Tipis dari GPT-4o

Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau